Ilustrasi (Foto: Istimewa/internet)
RIAU1.COM - Penyusun kamus paling legendaris di Indonesia, Hassan Shadily membeberkan fakta menarik tentang rumitnya dalam mengartikan kata-kata Indonesia-Inggris maupun Inggris-Indonesia dalam lembaran kertas.
Saking sukarnya, kamus yang berhasil ia susun bersama John M. Echols di Universitas Cornell itu baru rampung ia selesaikan selama delapan tahun dinukil dari tirto.id, Selasa, 15 September 2020.
Padahal Hassan Shadily saat itu mendapat masukan sejumlah kata dari para mahasiswa lain dalam proses penyusunan kamus.
Disusun sambil kuliah mengambil gelar master bersama John M. Echols. Pekerjaannya bahkan belum selesai ketika buku kamus itu diterbitkan.
Setelah John M. Echols tutup usia pada 1982, Hassan Shadily kemudian merevisi kamus yang disusunnya bersama Echols dengan bantuan tim dari Cornells.
Semua bermula di tahun 1952 ketika Hassa Shadily mengambil kuliah ilmu sosial di Universitas Cornell, Ithaca, Amerika Serikat.
Ia menerima beasiswa Fulbright. Di kampus itu, dia bersama mitranya menyusun Kamus Indonesia-Inggris dan Inggris-Indonesia.