
Ilustrasi (foto: Istimewa/internet)
RIAU1.COM - Dari dewasa, remaja hingga anak-anak tanggung era 1950an tak mengenal kehadiran VCD atau DVD hingga website 'panas' seperti zaman saat ini.
Media cabul yang sering mereka konsumsi berbentuk tulisan berupa cerita, mengangkat permasalahaan seputar hubungan di atas ranjang dinukil dari sejarahjakarta.com, Rabu, 26 Agustus 2020.
Ceritanya bisa berbentuk novel dalam bentuk sederhana dibungkus menggunakan kertas stensil sehingga lazim disebut cerita stensilan.
Barang tabu di kalangan masyarakat pada eranya ini ditulis oleh nama samaran seperti Valentino hingga Enni Errow.
Tak jelas dari mana dua nama itu diambil, Khusus untuk Valentino barang kali diambil dari nama playboy Italia di abad pertengahan yang pernah terkenal sebagai perayu dan penggoda wanita.
Ada cara khusus untuk membeli buku panas ini. Biasanya penjual akan menawarkan kepada pembeli sambil berbisik dan menggunakan istilah yang telah diketahui bersama.
Jika berminat, pembeli tinggal menawar. Setelah setuju dengan harga yang disepakati, penjual akan memasukan buku cabul ini ke dalam bagian tengah buku komik atau majalah murahan dan menyerahkan kepada pembeli.