Ternyata Penyebutan 'Banyak Anak Banyak Rezeki' Dimulai di Zaman Ini

Ternyata Penyebutan 'Banyak Anak Banyak Rezeki' Dimulai di Zaman Ini

5 Juni 2020
Ilustrasi pekerja tanam paksa (Foto: Istimewa/internet)

Ilustrasi pekerja tanam paksa (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Ungkapan 'banyak anak banyak rezeki' dipopulerkan pertama kali di era Kolonial Belanda oleh para pekerja tanam paksa.

Terutama di wilayah yang mewajibkan kebijakan di Pulau Jawa yang hidup di dataran rendah dinukil dari kumparan.com, Jumat, 5 Juni 2020.

Alasannya karena tenaga kerja menjadi faktor penting dalam menggerakan sistem kapitalisme yang dibawa oleh kolonial Belanda demi meraup kekayaan. 

Membuat para pekerja tereksploitasi karena praktik kerja rodi yang amat menguras tenaga. 

Mereka lalu mengalami tekanan batin dan mendorong mengeksploitasi kelahiran demografis dengan cara melahirkan banyak anak sebagai simpanan tenaga kerja.

Anak dianggap dapat meningkatkan input tenaga kerja berupa investasi bagi keluarga agar dapat membantu menggarap lahan padi, karet, tebu dan lainnya.

Lama kelamaan meninggalkan bekas sejarah menganggap bahwa semakin banyak anak, semakin banyak pula rezeki karena terbantu dalam mengurus persawahan di masa kolonial.