Ilustrasi (Foto: Istimewa/internet)
RIAU1.COM - Semua memaknai bahwa vihara adalah tempat ibadah pemeluk agama Buddha yang identik dengan kelenteng.
Namun tahukah bahwa selain tempat ibadah, vihara dulu dijadikan sebagai tempat belajar, berkumpul, dan tinggal para biksu/biku.
Sehingga vihara berfungsi sebagai pusat kegiatan agama dan kebudayaan seperti berdoa, bermeditasi, dan membaca parrita dinukil dari histori.id, Selasa, 26 Mei 2020.
Dibuktikan pada relief Kharmawibhangga yang terdapat di kaki Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah yang memberikan gambaran seperti apa tempat para biksu itu menuntut ilmu.
Beberapa relief ada menggambarkan kompleks vihara dikelilingi pagar. Di dalamnya ada pendopo untuk berkumpul, kuil dengan konstruksi batu, dan tempat tinggal dengan konstruksi kayu.
Selain pada relief, keberadaan vihara bisa ditelurusi lewat prasasti. Dimana, ada 21 prasasti dari abad ke-8 sampai ke-11 yang dapat menggambarkan situasinya.
Namun sayang kini vihara sering digunakan untuk menyebut kelenteng yang fungsi utamanya sebagai rumah ibadah Tridharma.
Dimana, di dalamnya ada pemujaan Konfusius, Buddha, dan Taoisme. Serta telah mengalami percampuran dengan kepercayaan Konghucu.