Sedih, Tiga Dokter di Jakarta Ini Berbagi Pengalaman Saat Menghabiskan Ramadhan dan Idul Fitri

Sedih, Tiga Dokter di Jakarta Ini Berbagi Pengalaman Saat Menghabiskan Ramadhan dan Idul Fitri

25 Mei 2020
Sedih, Tiga Dokter di Jakarta Ini Berbagi Pengalaman Saat Menghabiskan Ramadhan dan Idul Fitri

Sedih, Tiga Dokter di Jakarta Ini Berbagi Pengalaman Saat Menghabiskan Ramadhan dan Idul Fitri

RIAU1.COM -  Dokter dari berbagai rumah sakit di Jakarta telah berbagi kisah mereka merayakan Ramadhan dan Idul Fitri jauh dari keluarga mereka selama wabah COVID-19, sebagai bagian dari kampanye tinggal di rumah yang diluncurkan oleh pemerintah Jakarta.

Dalam sebuah video yang diunggah ke akun media sosial pemerintah, tiga dokter mengatakan mereka tidak bertemu keluarga mereka selama berbulan-bulan untuk menghindari kemungkinan penyebaran virus ke orang yang mereka cintai.

"Saya belum kembali ke rumah sejak Februari," kata Indria Febriani, seorang dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu, "Biasanya, saya berbuka puasa dengan saudara, ibu dan ayah saya di rumah, [tetapi tahun ini saya tidak bisa] . "

"Saya belum melihat orang tua saya selama hampir tiga bulan," kata Lia, seorang dokter yang bekerja di sebuah pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Duren Sawit.

Dia menjelaskan bahwa dia tidak berpartisipasi dalam mudik (eksodus) untuk merayakan Idul Fitri dengan orangtuanya tahun ini karena takut menularkan penyakit kepada ayahnya.

"Ayah saya sudah tua dan memiliki penyakit jantung, faktor komorbiditas untuk COVID-19. Saya tidak dapat berpartisipasi dalam mudik karena saya mungkin pembawa virus," kata Lia.

Video itu juga memperlihatkan para dokter memanggil orang tua mereka. Sebagian besar dari mereka meminta maaf karena tidak dapat melihat orang tua mereka selama perayaan Idul Fitri.

"Maaf Bu, saya tidak bisa melihat Anda selama perayaan Idul Fitri. Mari kita bertemu melalui video call saja," Kevin William Hutomo, seorang dokter yang juga bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu, mengatakan. Dia telah tinggal di sebuah hotel untuk menghindari penyebaran COVID-19 kepada anggota keluarganya.

"Saya tidak tahu berapa lama saya akan tinggal di hotel ibu, selama masih ada banyak pasien COVID-19 [dirawat di rumah sakit], saya akan tinggal di sini," katanya.

Loading...

Indria juga meminta maaf kepada ibunya karena tidak bisa menghabiskan liburan Idul Fitri bersama keluarganya.

"Doakan aku, Bu, agar pandemi ini segera berakhir," katanya.

Indria mengatakan itu agak demoralisasi untuk melihat laporan warga Jakarta menentang pembatasan sosial skala besar (PSBB) diundangkan untuk membendung penyebaran COVID-19.

“Rekan-rekan saya dan saya masih berjuang, kami tidak akan menyerah. Kami akan melakukan pekerjaan kami sebaik mungkin hingga pandemi ini berakhir. Tetapi saya juga ingin bertemu keluarga saya lagi, "katanya.

Kevin menggemakan sentimen itu.

"Saya harap semua warga Jakarta tinggal di rumah dan jika Anda harus pergi, silakan ikuti protokol kesehatan, gunakan masker dan jaga jarak fisik yang aman," kata Kevin.