Prakerja.org Berikan Pelatihan Daring Gratis, sebagai Bentuk Kritik PraKerja Jokowi

17 Mei 2020
Prakerja.org/net

Prakerja.org/net

RIAU1.COM -JAKARTA-"Semua Bisa Anda Dapat Dengan Gratis" kalimat ini muncul saat kita mengakses Prakerja.org. Kemudian kita dipersilahkan memilih atau Pilih kategori sesuai dengan kebutuhan Anda. Kami akan menyediakan tutorial yang berguna.

Prakerja.org muncul ditengah kritikan tajam terhadap program kartu Prakerja pemerintahan Jokowi yang diangap mubazir dan membuang angaran yang sangat dibutuhkan saat pandemi ini.

Melalui situs prakerja.org. Situs ini menyediakan pelatihan daring gratis. Pelatihan-pelatihan yang sama disediakan secara berbayar melalui insentif Kartu Prakerja.  

Melansir laman Prakerja.org, mereka menyebut dirinya sebagai bentuk kritik terhadap pemerintah khususnya terhadap program Kartu Prakerja. Lihat Foto Laman situs prakerja.org (prakerja.org) Kompas.com menghubungi admin pengelola situs prakerja.org, untuk mengetahui lebih jauh mengenai situs ini, tetapi hingga Minggu (17/5) pagi belum mendapatkan jawaban. 

Tanggapan pengelola Kartu Prakerja Jika ada yang gratis, kenapa harus mengikuti yang berbayar? Komentar ini banyak disampaikan sejumlah pengguna media sosial, khususnya Twitter. 

Menanggapi kemunculan laman prakerja.org, Direktur Komunikasi Program Kartu Prakerja Panji Winanteya Ruky mengatakan, ada yang membedakan program Kartu Prakerja dari pemerintah. Ia mengklaim, program Kartu Prakerja ada akuntabilitas. 
Hal ini diklaimnya yang membedakan program Kartu Prakerja dengan program yang diadakan secara swadaya masyarakat.

"Jika memiliki keahlian dan kualifikasi untuk dibagikan ke peserta Kartu Prakerja, silakan gabung jadi lembaga pelatihan di ekosistem Kartu Prakerja. Terbuka, tentunya harus memenuhi syarat dan kewajiban," kata Panji saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/5).

Menanggapi kemunculan laman prakerja.org, Direktur Komunikasi Program Kartu Prakerja Panji Winanteya Ruky mengatakan, ada yang membedakan program Kartu Prakerja dari pemerintah. Ia mengklaim, program Kartu Prakerja ada akuntabilitas. 
Hal ini diklaimnya yang membedakan program Kartu Prakerja dengan program yang diadakan secara swadaya masyarakat. "Jika memiliki keahlian dan kualifikasi untuk dibagikan ke peserta Kartu Prakerja, silakan gabung jadi lembaga pelatihan di ekosistem Kartu Prakerja. Terbuka, tentunya harus memenuhi syarat dan kewajiban," kata Panji saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/5).

Ia mempersilakan mereka yang kompeten untuk mendonasikan modulnya dalam ekosistem Kartu Prakerja sehingga semakin banyak pilihan yang tersedia di masyarakat. Ketika ditanya apa keuntungan yang didapatkan peserta Kartu Prakerja melalui pelatihan berbayar yang diikuti, Panji mengatakan, meski Kartu Prakerja tidak menjamin seseorang bisa langsung mendapat pekerjaan, tetapi melalui program ini, calon pencari kerja bisa mengasah skill-nya terlebih dahulu.  

"Di dalam perekonomian normal pun saya kira ijazah S1 tidak ada jaminan dapat kerja. Di masa sulit ini, jika ada pendidikan/pelatihan yang bisa menjamin dapat kerja, kami ingin mengundang untuk bergabung menawarkan modul di Kartu Prakerja," kata Panji. Panji mengatakan, ke depannya, program Kartu Prakerja akan bekerja sama dengan sektor usaha untuk mengadakan program place and train. 

Selain mendapatkan pelatihan, para peserta juga akan mendapat kesempatan untuk mengikuti ikut tes penempatan.  Pelatihan gratis di prakerja.org Pelatihan gratis apa saja yang bisa diakses di laman prakerja.org? Sesuai visinya, Prakerja.org menyediakan pelatihan online gratis dan bisa diakses bebas tanpa harus melakukan proses pendaftaran terlebih dahulu. 

Kelas yang disediakan juga cukup beragam, seperi kelas wirausaha, pengembangan diri, teknologi, bisnis digital, serta bisnis dan keuangan. Salah satu kelas wirausaha menampilkan materi berupa video berjudul "Strategi Pemasaran Produk Makanan/Kuliner" yang membahas teknik-teknik pemasaran produk kuliner.

Kritik terhadap Kartu Prakerja Sebelum munculnya situs prakerja.org, sejumlah pihak telah menggulirkan kritik terhadap program ini.


Salah satunya dari Enny Hartati, pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF). Seperti diberitakan Kompas.com, April 2020, Enny menilai, program Kartu Prakerja ini tidak efektif. 

Menurut dia, di negara mana pun tidak pernah ada negara yang menyelenggarakan pelatihan kerja kepada tenaga kerja secara online. Jika ada, pelatihan atau kursus yang diselenggarakan secara online sifatnya otodidak semata. 

Ia berpandangan, akan lebih bermanfaat jika anggaran yang sudah dialokasikan untuk Kartu Prakerja direalokasi dan di-refocusing untuk penanganan Covid-19. Menurut Enny, anggaran sebesar Rp 20 triliun yang digelontorkan pemerintah untuk Kartu Prakerja akan lebih terasa manfaatnya jika dialihkan untuk memberikan bantuan secara langsung kepada masyarakat yang terdampak pandemi virus corona. 

Selain itu, penting pula memberikan bantuan dan perlindungan bagi mereka yang terdampak secara sosial dan ekonomi akibat Covid-19. Ia mengatakan, pemerintah juga perlu menaruh perhatian pada mereka yang masuk golongan tidak miskin dan tidak rentan miskin. 

Golongan ini adalah mereka yang sebelumnya punya pekerjaan dan penghasilan tetap namun pendapatannya berkurang atau bahkan kehilangan pekerjaan karena kebijakan social distancing.