alat tes corona Rapid test/net
RIAU1.COM -SURABAYA- Banyaknya pekerja pabrik Sampoerna yang dinyatakan positif terinfeksi covid-19, membuat warga disekitar pabrik rentan tertular. Pasalnya banyak buruh pabrik tersebut yang tinggal di perkampungan sekitar pabrik.
Karena hal itu sebanyak 468 warga dilakukan Rapid test dan 188 warga dinyatakan reaktif (terpapar corona), Senin (11/5). "Ada 188 warga yang reaktif, rapid test digelar tim Pemkot Surabaya," kata Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Kohar Hari Santoso, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (12/5) malam.
Di perkampungan tersebut, banyak rumah indekos yang disewakan untuk para pekerja pabrik rokok Sampoerna Surabaya. "Warga yang reaktif langsung diisolasi dan dites swab secara bertahap," terang Kohar.
Dari informasi yang dihimpun, rapid test digelar untuk warga yang tinggal di wilayah Rungkut Lor, Kedung Asem, dan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut. Rinciannya, Rungkut Lor diikuti sebanyak 170 orang, RW 02 Kedung Baruk sebanyak 112, RW 03 Kedung Baruk sebanyak 149 orang dan 37 warga luar Surabaya.
Sementara dari 188 warga dinyatakan reaktif, 74 orang berasal dari Rungkut Lor, 61 orang dari RW 02 Kedung Baruk, dan 53 orang dari RW 03 Kedung Baruk. Klaster Pabrik Sampoerna Surabaya terdeteksi setelah ada 2 pegawainya yang meninggal dunia dan dinyatakan positif Covid-19. Dari situ, lantas dilakukan rapid test terhadap 500 pegawai, diperoleh 100 pegawai yang reaktif.
Tujuh di antaranya berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) karena memiliki gejala klinis dan dirawat di rumah sakit rujukan. Sebanyak 100 orang pegawai langsung diisolasi dan menjalani tes swab dalam 2 gelombang. Gelombang pertama ada 34 pegawai yang positif Covid-19 dan gelombang kedua ada 29 pegawai yang positif Covid-19.
Terbaru, ada lagi 12 pegawai yang positif Covid-19 dari kelompok pegawai yang melakukan tes swab mandiri di rumah sakit swasta di Surabaya. Sejak ditemukannya klaster tersebut, pabrik lokasi pegawai bekerja dihentikan operasinya sejak 26 April lalu.
Catatan redaksi soal rapid test Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh. Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.
Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan test swab dengan metode PCR (polymerase chain reaction). Hasil tes dari rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).
Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19. (Kompas)