Pemerintah Mulai Seleksi 200 ribu Nama Penerima Kartu Prakerja dari 3,2 juta Pendaftar

18 April 2020
Ilustrasi

Ilustrasi

RIAU1.COM - Pemerintah mulai menyeleksi 200 ribu nama penerima program kartu prakerja. Pengumuman sudah mulai dilakukan sejak 17 April hingga 20 April 2020 esok lusa. Seleksi dilakukan berdasarkan data kementerian/lembaga dan secara acak melalui sistem.

Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Prakerja, Panji Winanteya Ruky menuturkan, proses penyeleksian penerima prakerja diutamakan bagi pekerja dan pelaku usaha yang sudah teradata dalam basis data pemerintah yang dikumpulkan oleh K/L.

Sejak pendaftaran prakerja gelombang pertama ditutup, atau tepatnya Kamis 16 April 2020 pukul 16.00 WIB, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat sebanyak 5,9 juta pendaftar yang melakukan registrasi. Kemudian sebanyak 3,2 juta NIK peserta yang terverfikasi.

Panji merinci, dari 3,2 juta NIK peserta yang terverifikasi, nama-nama itu kemudian dicocokan dengan data yang ada di Dukcapil, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial.

Verifikasi tersebut dilakukan untuk memastikan peserta sedang tidak menempuh pendidikan sekolah atau kuliah, dan belum pernah menerima bantuan sosial (bansos).

"Dari 3,2 juta NIK, pemerintah kemudian mengantongi 2,06 juta nama yang masuk dalam kriteria di gelombang pendaftaran atau Join Batch Pertama. Dari 2,06 juta nama ini lah, yang kemudian diacak oleh pemerintah untuk bisa memenuhi slot 200 ribu nama di gelombang pertama," tutur Panji, baru-baru ini.

"Tentunya mekanisme yang paling adil adalah dengan pengacakan. Namun, kami sudah menerima usulan dari K/L yang telah melakukan pendataan pekerja dan pelaku usaha kecil mikro [UKM] yang terdampak oleh pandemi," jelasnya.

Namun, Panji tidak merinci bagaimana mekanisme dan penilaian proses pendataan K/L kepada pekerja dan pelaku UKM tersebut. Yang jelas, data-data itu diambil dari berbagai lintas K/L.

"Jadi K/L, seperti Kemnaker, Kemenpar, Kemperin, dan sebagainya, itu mendata oleh mekanisme masing-masing. Kemudian kami mendapatkan usulan tersebut, dan mencatat di data based kami," tukasnya.

 

 

Sumber: CNBCIndonesia