
Cuti Bersama Idul Fitri Dipindahkan ke Bulan Desember Karena COVID-19
RIAU1.COM - Pemerintah akan mengganti cuti kolektif Idul Fitri ke bulan Desember karena kekhawatiran bahwa eksodus tahunan dapat menyebabkan penularan lebih lanjut dari virus corona baru.
Ramadhan diperkirakan akan berlangsung pada 23 April hingga 23 Mei 2020.
Sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian besar orang Indonesia, terutama mereka yang tinggal di kota-kota besar, untuk mengunjungi kampung halaman mereka dan berkumpul dengan keluarga selama liburan panjang di dekat akhir bulan suci.
Negara ini mengharapkan sekitar 20 juta orang untuk berpartisipasi dalam tradisi tahunan, dengan beberapa telah meninggalkan ibukota untuk kampung halaman mereka meskipun ada peringatan dari para ahli kesehatan masyarakat.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy telah memindahkan cuti bersama Idul Fitri selama empat hari ke tanggal 28-31 Desember.
"Kebijakan ini merupakan tindak lanjut atas arahan dari Presiden [...] terkait dengan permohonan no mudik dan perubahan cuti bersama Idul Fitri 2020," kata Muhadjir dalam sebuah pernyataan, Kamis.
Pemerintah juga menambahkan cuti kolektif pada 28 Oktober untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad.
“Menggeserkan cuti kolektif ke akhir tahun dilakukan dengan pertimbangan bahwa COVID-19 akan ditangani dengan benar [saat itu]. Selain itu, pada akhir tahun, anak-anak akan libur sekolah dan keluarga akan memiliki cukup waktu untuk merencanakan liburan, ”lanjut pernyataan itu.
Dua organisasi massa Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, juga menyarankan orang-orang untuk tidak berpartisipasi dalam mudik.
Namun, pemerintah tidak melarang mudik karena pertimbangan ekonomi. Pemerintah sebaliknya akan menyalurkan bantuan sosial kepada keluarga berpenghasilan rendah dengan harapan menghalangi orang untuk mengambil bagian dalam eksodus.
Hingga Kamis, Kementerian Kesehatan membenarkan 3.293 kasus penyakit mirip pneumonia di Indonesia dengan 280 kematian dan 252 pemulihan. Jakarta, pusat wabah negara, telah mengkonfirmasi 1.706 kasus, dengan 142 kematian dan 82 pemulihan.
R1/DEVI