Pemerintah Mengungkapkan Mengapa Korban Meninggal Akibat Demam Berdarah Sangat Tinggi di NTT

Pemerintah Mengungkapkan Mengapa Korban Meninggal Akibat Demam Berdarah Sangat Tinggi di NTT

12 Maret 2020
Pemerintah Mengungkapkan Mengapa Korban Meninggal Akibat Demam Berdarah Sangat Tinggi di NTT

Pemerintah Mengungkapkan Mengapa Korban Meninggal Akibat Demam Berdarah Sangat Tinggi di NTT

RIAU1.COM - Direktur Kementerian Kesehatan penyakit menular vektor dan zoonosis, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan ada sejumlah faktor yang menyebabkan tingginya angka kematian akibat demam berdarah di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.

Sebagai daerah yang paling terkena dampak, Siti menjelaskan bahwa Sikka secara geografis terletak jauh dari Kota Maumere di mana satu-satunya rumah sakit yang ditunjuk secara resmi terletak sekitar dua jam jauhnya.

Selain faktor waktu, persiapan staf medis dalam memberikan layanan juga penting karena lonjakan mendadak pada pasien demam berdarah dapat berpotensi terjadi. Namun, faktor ketiga adalah yang paling menentukan dari semuanya, yaitu keengganan masyakarat untuk dirujuk ke rumah sakit di Maumere.

Faktor terakhir dikatakan menjadi salah satu penyebab tingginya angka kematian di antara anak-anak dengan demam berdarah karena penyakitnya menjadi lebih buruk setiap kali keluarga menolak untuk membawa anak mereka yang sakit ke rumah sakit.

Hingga Rabu, Kementerian Kesehatan mencatat 17.820 kasus demam berdarah di seluruh Indonesia dengan 104 kematian. Jumlah tertinggi kasus demam berdarah adalah di Provinsi Lampung dengan 3.423 kasus di enam kabupaten dan kota sementara Nusa Tenggara Timur menempati urutan kedua dengan 2.711 kasus demam berdarah, namun, NTT sayangnya menempati urutan pertama dalam jumlah kematiannya.

 

 

 

R1/DEVI