Dua Anak di Bogor Meninggal Karena Demam Berdarah

Dua Anak di Bogor Meninggal Karena Demam Berdarah

10 Maret 2020
Dua Anak di Bogor Meninggal Karena Demam Berdarah

Dua Anak di Bogor Meninggal Karena Demam Berdarah

RIAU1.COM - Dua anak di Bogor meninggal karena tertular demam berdarah. Keduanya adalah warga Sempur, Kabupaten Bogor Tengah, Kota Bogor.

"Dua korban demam berdarah meninggal pada Maret 2020, keduanya menderita sindrom syok dengue (DSS) dan mereka mendapatkan perawatan di ruang NICU sebuah rumah sakit swasta di kota Bogor," kata Wakil Walikota Bogor Dedie A. Rachim, Senin 9 Maret 2020.

Dia mengatakan, berdasarkan data sementara, ada 60 kasus demam berdarah di Kota Bogor pada kuartal pertama 2020, mereka dirawat di beberapa rumah sakit Kota Bogor, dari 60 kasus, 2 pasien meninggal.

"Jika kita membandingkannya dengan tahun sebelumnya, jumlahnya menurun karena pada kuartal pertama 2019 ada 170 kasus pasien yang dirawat dan 5 orang meninggal," kata Dede.

Menurutnya, saat ini terdapat 108 pasien demam berdarah yang dirawat di Rumah Sakit Kota Bogor.

"Dari semua 108 pasien, 62 pasien adalah warga Kota Bogor, dan 46 pasien berasal dari Kabupaten Bogor," kata Dede.

Sementara itu, kepala desa Sempur Marissa, membenarkan bahwa dua korban yang tewas akibat demam berdarah adalah warga Sempur, katanya, mereka berdua adalah anak-anak berusia enam tahun dan sembilan tahun.

"Salah satu korban meninggal karena demam berdarah bernama Alisha Khaira Farshad, 6 tahun, warga Jalan Jalak Harupat Lebak Kantin RT 01/6, Kelurahan Sempur," katanya.

Dia juga menjelaskan bahwa berdasarkan pemeriksaan rutin tidak ada wabah demam berdarah endemik di desa tempat tinggal korban. Mereka meramalkan bahwa korban digigit nyamuk di luar lingkungan. "Sejak Januari kami telah mengantisipasi [demam berdarah]. Dari hasil di lapangan, kami bahkan menemukan banyak jentik nyamuk di dalam dispenser beberapa rumah penduduk," katanya.

 

 

 

R1/DEVI