Sejarah Hari Ini: Terbakarnya Istano Basa Pagaruyung

Sejarah Hari Ini: Terbakarnya Istano Basa Pagaruyung

27 Februari 2020
Ilustrasi [Foto: Istimewa/internet]

Ilustrasi [Foto: Istimewa/internet]

RIAU1.COM - Sambaran petir yang diawali dengan hujan deras di Kenagarian Pagaruyung, Kecamatan Tanjuang Ameh, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat tepat hari ini pada 2007 membuat Istano Basa Pagaruyung terbakar hebat.

Peristiwa ini bukan yang pertama kali terjadi. Aksi terbakarnya istana diawali oleh tingkah bejat kolonial Belanda pada tahun 1804 dinukil dari liputan6.com, Kamis, 27 Februari 2020.

Setelah didirikan, lalu istana kembali terbakar habis pada 1966. Lalu dibangun kembali di lokasinya yang baru tepatnya di sisi selatan bangunan asli dan rampung pada 1985.

Istana ini menjadi penting lantaran dinobatkan sebagai saksi mata dan poros awal persebaran kebudayaan Minangkabau di Indonesia.

Serta daerah berjuluk Luhak nan Tigo ini merupakan permukiman awal dari masyarakat Minangkabau atau disebut pula wilayah daratan.

Juga menjadi tempat berdirinya pemerintahan konfederasi, terbentuk dari gabungan wilayah yang runtuh setelah terjebak dalam siasat kolonial Belanda saat perang Padri.

Ketika didirikan, istana ini ditempati oleh Raja Pagaruyung atau Raja Alam sebagai pusat pemerintahan dipimpin oleh tiga tetua.

Menempatkan Raja Alam sebagai pemimpin kerajaan dibantu oleh dua wakilnya yaitu Raja Adat berkedudukan di Buo serta Raja Ibadat di Sumpur Kudus.

Kedua wakil ini memutuskan berbagai perkara adat serta agama. Tetapi, jika tidak terselesaikan barulah Raja Alam turun tangan.