Nadiem Makarim Berbelangsungkawa Atas Tragedi Susur Sungai Sempor yang Tewaskan 10 Pelajar SMP

Nadiem Makarim Berbelangsungkawa Atas Tragedi Susur Sungai Sempor yang Tewaskan 10 Pelajar SMP

23 Februari 2020
Ini lokasi Susur Sungai Sempor, Sleman, Jumat lalu.

Ini lokasi Susur Sungai Sempor, Sleman, Jumat lalu.

RIAU1.COM - Ini tentu saja menjadi kesedihan mendalam bagi keluarga korban. 

Tragedi Susur Sungai Sempor, Sleman, Yogyakarta, dalam acara Pramuka, menewaskan 10 pelajar SMP 1 Turi, hingga pencarian korban terakhir, Minggu pagi, 23 Februari 2020.

 

Seperti dilansir bisnis.com, Minggu, 23 Februari 2020,  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan belasungkawa kepada keluarga siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Turi yang menjadi korban jiwa dalam insiden susur sungai Sempor, Sleman, Yogyakarta, yang menewaskan 10 pelajar. 

 

Saat ini tim Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah bekerja sama dengan pemerintah daerah serta pihak-pihak terkait untuk memastikan evakuasi dan penanganan para korban menjadi prioritas.

"Saya menyampaikan belasungkawa dari lubuk hati yang paling dalam atas tragedi ini. Semoga orang tua serta keluarga siswa yang menjadi korban jiwa dapat diberi kekuatan menghadapi cobaan ini," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (22/2/2020).

Dia berharap siswa yang mengalami luka-luka dan trauma karena kejadian itu, segera sembuh dan pulih.

Selain memastikan prioritas perawatan kepada para korban luka dan trauma psikis, Mendikbud juga meminta tim Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah (Ditjen PAUD Dasmen) bersama tim dari Inspektorat Jenderal untuk segera melakukan investigasi di lapangan.

"Kami bersama pemerintah setempat dan pihak berwajib terjun langsung ke lapangan untuk menelusuri apa yang menyebabkan hal ini bisa terjadi," katanya.

Insiden yang terjadi pada Jumat (21/2/2020) lalu, menurut Mendikbud, menjadi contoh bagi setiap sekolah untuk terus berhati-hati dan waspada dalam melaksanakan aktivitas di luar sekolah.

“Sekolah mesti benar-benar memastikan semua kegiatan di bawah pembinaan sekolah agar dapat mengutamakan keamanan dan keselamatan siswa. Itu yang terpenting. Jadi harus dipertimbangkan secara matang," tegasnya.

Berdasarkan laporan terakhir yang diterima dari tim Kemendikbud di lapangan, sebanyak 249 siswa kelas VII dan VIII SMPN 1 Turi mengikuti kegiatan susur sungai sebagai bagian dari mancakrida ekstrakurikuler Pramuka.

 

Sebanyak 216 siswa selamat, kemudian sebanyak 21 dengan kondisi luka ringan, dan 2 siswa mengalami luka berat dan telah dirawat inap di Puskesmas.

R1 Hee.