Penambang di Morowali Menghentikan Masuknya Pekerja Dari Cina di Tengah Wabah Virus Korona

Penambang di Morowali Menghentikan Masuknya Pekerja Dari Cina di Tengah Wabah Virus Korona

27 Januari 2020
Penambang di Morowali Menghentikan Masuknya Pekerja Dari Cina di Tengah Wabah Virus Korona

Penambang di Morowali Menghentikan Masuknya Pekerja Dari Cina di Tengah Wabah Virus Korona

RIAU1.COM - Penambang Nikel PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMPI) di Sulawesi Tengah telah menghentikan kedatangan pekerja asing dari Cina di tengah virus corona yang menyebar cepat yang berasal dari kota Wuhan di provinsi Hubei.

“Secara resmi sejak 25 Januari 2020, PT. IMIP telah menghentikan semua pekerja asing Tiongkok memasuki Morowali,” kata juru bicara IMIP Dedy Kurniawan kepada The Jakarta Post pada hari Minggu, 27 Januari 2020.

Dedy mengatakan bahwa IMIP tidak hanya menolak pekerja asing dari Wuhan tetapi juga dari semua wilayah Cina.

Sementara itu, ada lebih dari 3.000 pekerja Cina yang dipekerjakan di IMIP. Sepuluh hingga 50 pekerja biasanya datang dari Tiongkok setiap hari, meskipun datanya belum dikumpulkan secara menyeluruh, kata Dedy.

"Tapi kami menghentikan [masuknya] untuk saat ini," kata Dedy, menambahkan bahwa setelah berita wabah koronavirus baru, perusahaan telah menerapkan prosedur ketat untuk semua pekerja asing Cina, terutama dari Wuhan.

"Semua pekerja harus menjalani pemeriksaan kesehatan," kata Dedy.

Perusahaan itu, yang 75 persen dimiliki oleh Grup Investasi Layak Shanghai China dan 25 persen dimiliki oleh perusahaan pertambangan lokal Bintangdelapan Group, juga telah menyaring semua pekerja asing dan memasang pemindai termal di kompleknya sebagai langkah pencegahan untuk mendeteksi potensi penyebaran virus. .

Perempat karantina juga telah didirikan di area pelabuhan perusahaan untuk memeriksa kapal yang datang dari luar negeri.

Perusahaan juga berkoordinasi dengan pemerintah pusat serta pemerintah kabupaten Morowali dan pemerintah provinsi Sulawesi Tengah untuk mengantisipasi potensi penyebaran virus corona.

Loading...

“Secara internal, kami mengingatkan pekerja kami untuk menjaga kebersihan dan kebiasaan sehat,” kata Dedy, menambahkan bahwa IMPI juga memantau langkah-langkah pemerintah untuk mencegah penyebaran coronavirus, terutama di titik masuk ke negara tersebut.

Coronavirus, yang memiliki kemiripan dengan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS), pertama kali terdeteksi di Wuhan pada 31 Desember 2019. Setidaknya 80 kematian akibat virus tersebut telah dilaporkan di Tiongkok pada Senin pagi, menurut laporan AFP.

Virus ini juga telah menyebar ke negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat, Australia, Jepang, Singapura, dan Hong Kong, yang semuanya telah melaporkan kasus koronavirus yang dikonfirmasi.

 

 

R1/DEVI