Gatot Subroto, Perwira Yang sering Ucapkan Kata-Kata Moyet Dan Mesum Pada Bawahan

Gatot Subroto, Perwira Yang sering Ucapkan Kata-Kata Moyet Dan Mesum Pada Bawahan

26 Januari 2020
Ilustrasi [Foto: Istimewa/internet]

Ilustrasi [Foto: Istimewa/internet]

RIAU1.COM - Gatot Subroto merupakan perwira yang begitu dekat dengan bawahan pada masanya.

Tulisan Peter Britton dalam Profesionalisme dan Ideologi Militer Indonesia (1996) menyebutkan bahwa di masa Revolusi pada 1956 saat menjadi Wakil KSAD dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal, dia memanggil bawahan dengan sebutan monyet dinukil dari tirto.id, Minggu, 26 Januari 2020.

Itu karena dia tak pernah berhenti untuk dekat dengan para bawahannya. Sosoknya tak hanya bisa ditemukan di buku-buku sejarah.

Tapi juga di film Kereta Api Terakhir (1981). Dengan dialek ngapak atau Banyumasan, berkali-kali Gatot menyebut kata monyet kepada bawahan-bawahannya.

Film itu menggambarkan suasana revolusi di Banyumas ketika pangkat Gatot masih Kolonel dan menjabat Panglima Militer di daerah tersebut. Monyet pun jadi sebutan untuk calon prajurit taruna di Akademi Militer.

Tak hanya itu, Gatot Subroto yang terkenal mudah bergaul memiliki persahabatan yang kasar dan keras. Kekerasan dan kesukaannya menggunakan kata-kata mesum langsung meningkatkan reputasinya sebagai seorang komandan pasukan infanteri.