Pengamat UGM Sebut Konflik Laut Natuna Taktik Partai Komunis Cina Alihkan Isu Muslim Uighur dan Hongkong
Ilustrasi
RIAU1.COM - Kasus klaim Cina terhadap perairan Indonesia di wilayah Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) tengah menjadi sorotan. Namun, hal itu diduga sebagai upaya pengalihan isu terkait Hongkong dan Uighur.
Hal itu dikatakan, pakar politik luar negeri Cina dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Nur Rachmat Yuliantoro. Ia menyebut insiden yang dibuat Cina di Laut Natura Utara merupakan usaha Partai Komunis Cina (PKC) untuk mengendorkan tekanan internasional pada dua isu domestik mereka.
"Rezim PKC sedang sangat tersudut oleh isu Hong Kong dan Uighur. Ini tantangan besar dan pelik mereka. Sehingga saya kira di Natuna, mereka sedang diveriting the attention dengan masuk ke ZEE Indonesia agar perhatian pemerintah dan publik muslim Indonesia atas Uighur dan juga Hong Kong mengendur," ujarnya.
Ia menjelaskan, politik luar negeri Cina secara umum memiliki empat tujuan utama. Pertama, mempertahankan integritas teritorial. Kedua, memajukan pertumbuhan ekonomi. Ketiga, menciptakan image sebagai negara bersahabat, dan keempat, mempertahankan legitimasi partai komunis.
"Apa yang sekarang sedang berlangsung di Laut Natuna Utara pada hakikatnya adalah sejalan dengan semua tujuan di atas, kecuali tujuan yang ketiga,” ucap Ketua Departemen Ilmu Hubungan Internasional Fisipol UGM itu.
Nur mengungkapkan, Cina sedang menunjukkan, siapa pun tak akan pernah mundur jika sudah menyangkut integritas wilayahnya. Begitu juga Cina di Hongkong dan Uighur, sebagaimana sikap negara lainnya pada wilayahnya, tak akan mau didesak-desak untuk bersikap sebaliknya.
Nur menyatakan, langkah pemerintah Indonesia dalam menangani masalah laut Natuna Utara sudah sangat tepat. Yakni, tegas sekaligus tidak terpancing oleh publik untuk mengambil langkah berlebihan.