Kaya Raya, Begini Cerita Rakyat Aceh Sumbangkan Pesawat Untuk Pemerintah

Kaya Raya, Begini Cerita Rakyat Aceh Sumbangkan Pesawat Untuk Pemerintah

11 Desember 2019
Ilustrasi pesawat RI-001 [Foto: Istimewa/Internet]

Ilustrasi pesawat RI-001 [Foto: Istimewa/Internet]

RIAU1.COM - Cikal bakal pesawar pertama RI sudah ada pada 1948 hasil sumbangan dari rakyat Aceh.

Pada saat pengumpulan dana, Mayor Udara Wiweko Supono, membawa 25 miniatur pesawat dari kayu yang diserahkan sebagai tanda bukti dan terima kasih kepada penyumbang dinukil dari historia.id, Rabu, 11 Desember 2019.

Terjadi saat Sukarno berkunjung ke Aceh pada 16 Juni 1948. Rombongan tiba di Aceh dengan pesawat RI-002 milik Bobby Earl Freeberg, mantan pilot Angkatan Laut Amerika Serikat disewa pemerintah Indonesia.

Sukarno menghadiri jamuan makan malam di Hotel Aceh yang diadakan pemerintah daerah dan pimpinan saudagar.

Dalam sambutannya, Sukarno menyarankan agar masyarakat Aceh menyumbangkan pesawat kepada pemerintah.

Para saudagar mengiyakan anjuran Sukarno tersebut. Bahkan, Residen Aceh Teuku M. Daudsyah mengumumkan bahwa Aceh sanggup menyumbang dua buah pesawat Dakota.

Pada 20 Juni 1948, Teuku Panglima Polem Muhammad Ali, ketua panitia pembeli pesawat udara sumbangan rakyat Aceh, disaksikan Residen Aceh Teuku M. Daudsyah menyerahkan cek sebesar ratusan ribu Strait Dollar kepada Sukarno sebelum kembali ke Yogyakarta yang cukup untuk membeli sebuah pesawat Dakota.

Pada awal Juli 1948, panitia pembeli pesawat udara sumbangan rakyat Aceh telah dapat mengumpulkan dana untuk membeli satu lagi pesawat.

Pada 2 Agustus 1948, Gasida menyerahkan 120.000 Strait Dollar kepada residen Aceh untuk disampaikan kepada pemerintah Indonesia di Yogyakarta.

Pesawat pertama sumbangan rakyat Aceh dengan registrasi RI-001 dan bernama Seulawah tiba di pangkalan udara Yogyakarta pada awal Oktober 1948.

Mendarat di pangkalan udara Lhoknga, Banda Aceh, yang diterbangkan oleh Komodor Udara Suryadarma. Pesawat membawa Wakil Presiden Mohammad Hatta.