Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo. Foto: Antara.
RIAU1.COM -Faktor non musiman membantu Rupiah menguat pada awal Desember. Biasanya, Rupiah justru melemah karena meningkatnya permintaan valas.
"Kondisi fundamental sebenarnya ada peningkatan permintaan valas di akhir tahun. Sekarang ada faktor non musiman yang lebih dominan," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo dikutip dari Antara, Selasa (10/12/2019).
Sentimen global memengaruhi kondisi nilai tukar di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, terutama terkait perang dagang AS-China.
"Tekanan perang dagang posisinya beresiko sehingga membantu penguatan di emerging. Jadi sangat tergantung pada sisi global," ungkapnya.
Dody menolak untuk memproyeksikan posisi Rupiah pada akhir tahun ini. Ia menyebutkan nilai tukar akan sangat dipengaruhi dinamika di global serta faktor musiman yaitu meningkatnya permintaan dolar di akhir tahun.
"Mudah-mudahan bisa terus di bawah 14 ribu. Kita lihat saja," ujar Dody.
Dalam sepekan terakhir rupiah mengalami tren penguatan. Bahkan pada Selasa ini rupiah sempat menembus di bawah Rp14.000 per dolar AS. Namun akhirnya ditutup melemah ke level Rp14.020 per dolar AS.