Pasie Jantang Tempat Penyelenggaraan Peluncuran Program Katana

Pasie Jantang Tempat Penyelenggaraan Peluncuran Program Katana

7 Desember 2019
Foto: BNPB

Foto: BNPB

RIAU1.COM - Kawasan Pasie Jantang menjadi lokasi penyelenggaraan peluncuran program Keluarga Tangguh Bencana atau Katana. Pemilihan lokasi di Provinsi Aceh ini sekaligus untuk memperingati 15 tahun gempa dan tsunami Aceh yang menelan korban jiwa ratusan ribu orang. 

Kepala BNPB Doni Monardo menyampaikan bahwa bangsa Indonesia harus belajar banyak dari peristiwa  tsunami 26 Desember 2004 di Aceh dan sekitarnya. 

"Menimbulkan (bencana tsunami) korban lebih dari 200 ribu jiwa di berbagai wilayah. Bahwa gempa dan tsunami adalah peristiwa yang berulang," pesan Doni.

Doni menambahkan bahwa kita semua harus memahami dan melakukan berbagai langkah strategis agar kelak bila terjadi peristiwa seperti di Aceh, kita semua bangsa Indonesia bisa mengurangi korban jiwa dan kerusakan harta benda.

Doni juga menekankan pesan Presiden Jokowi pada 2 Februari 2019 silam yaitu semua masyakarat selama 5 tahun yang akan datang berkesempatan untuk memperoleh program edukasi dan stimulasi dalam penanggulangan bencana.

Latar belakang tersebut mendorong BNPB untuk memperkuat keluarga dalam penanggulangan bencana. Dalam konteks bencana, keluarga menjadi fokus dan inti sehingga diharapkan dalam upaya peningkatan ketangguhan bencana dan ketahanan terhadap bencana. Konsepsi katana menjadi penting dan dapat dikembangkan serta diterapkan sebagai proses yang terus menerus.

Terkait dengan persiapan peluncuran program Katana, Jumat, 6 Desember 2019, tampak deretan tenda yang berjejer rapi dengan dilengkapi fasilitas dapur umum dan MCK.  Pembukaan program yang berlokasi di Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar, Aceh ini akan dihadiri oleh Kepala BNPB dan Gubernur Aceh Nova Iriansyah. 

Lokasi Pasie Jantang ini sangat berdekatan dengan gua Eek Leuntie yang menunjukkan jejak tsunami sejak 7.500 tahun lalu. Ini juga sebagai pengingat kepada seluruh masyakarat mengenai potensi ancaman bahaya gemoa dan tsunami yang dapat berulang terjadi.

Peluncuran program ini akan berlangsung pada Minggu, 8 Desember 2019 dan dihadiri oleh BPBD seluruh Indonesia, TNI, Polri, serta mitra penanggulangan bencana seperti perguruan tinggi, PMI, Orari, RAPI, LPBI NU, MDMC, media dan sukarelawan. (rls)