Istana Dalam Loka, Satu Dari Tiga Istana Yang Tersisa Dari Kesultanan Sumbawa

10 November 2019
Istana Dalam Loka (Foto: istimewa/internet)

Istana Dalam Loka (Foto: istimewa/internet)

RIAU1.COM - Bagi masyarakat Sumbawa Besar, Istana Dalam Loka atau lokasi istana tempat tinggal para sultan dan bangsawan membawa kebangaan tersendiri bagi mereka.


Kesultanan ini memerintah selama 1648-1959 atau telah berusia 134 tahun berfungsi sebagai pusat kekuasaan dan pemerintahan dikutip dari tempo.co, Minggu, 10 November 2019.

Istana Dalam Loka merupakan salah satu dari tiga istana yang tersisa dari Kesultanan Sumbawa. Dua lainnya adalah Istana Bala Kuning dan Istana Bala Putih dan yang satunya dijadikan sebagai Pendopo Pemerintah Kabupaten Sumbawa.

Bangunan ini tampak dari atas seperti tangan orang yang sedang tahiyat akhir ketika salat. Sedangkan untuk tiang, jumlahnya 99 batang yang menyimbolkan Asmaul Husna.

Istana ini dibangun berdasarkan prakarsa rakyat Kesultanan Sumbawa. Pasalnya pada 1883, Istana Bala Sawo ukurannya terlalu kecil dan sederhana. Rakyat yang mencintainya rajanya itu, pada tahun 1885 berdatangan membangun istana. 

Mereka datang dari ujung Empang (timur Sumbawa)-sampai ujung Jereweh (ujung barat selatan) wilayah kekuasaan Kesultanan Sumbawa.

Mereka dikoordinir Haji Hasyim dari Taliwang dengan arsitektur spiritualnya Haji Achmad dari Plampang. Mereka membangun istana menggunakan bahan bangunan kayu, selama sembilan bulan 10 hari.

Semula Istana Dalam Loka ini merupakan kompleks besar yang dibangun di atas lahan seluas dua hektar. Di dalamnya terdapat tempat para abdi dan putra mahkota.

Setelah renovasi tinggal bangunan induk Bala Rea yang sekarang disebut Istana Dalam Loka. Sekarang ini luas area istana sekitar 5.600 meter persegi. Selebihnya telah diberikan oleh Sultan untuk keperluan rumah keluarga dan para pembantunya.