Pascarusuh Penajam Paser Utara:166 Orang Mengungsi, 105 Rumah dan 3 Mobil Dibakar

18 Oktober 2019
Rumah warga yang dibakar massa di Pelabuhan Penajam Paser Utara, Rabu lalu.

Rumah warga yang dibakar massa di Pelabuhan Penajam Paser Utara, Rabu lalu.

RIAU1.COM - Calon ibu kota negara yang baru Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, rusuh Rabu, 16 Oktober 2019.

Akibat rusuh di Pelabuhan Penajam Paser Utara itu, 105 rumah, 3 mobil dan 4 sepeda motor dibakar. Sekitar 166orang warga yang menjadi korban dari kerusuhan mengungsi karena ketakutan. 

Hingga Jumat malam, sebanyak 166 warga korban kerusuhan masih mengungsi di dua lokasi.

 


Sebanyak 81 orang berada di posko pengungsian Gedung PKK hingga Jumat (18/10), malam. 

Sedangkan 85 orang lainnya mengungsi di rumah kerabat.

Koordinator Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU Indiri Amanda mengatakan warga yang mengungsi ke posko pengungsi merupakan warga yang rumahnya terbakar.

Mereka adalah warga yang ada di gang Buaya dan gang Komar  kelurahan Penajam.


"Sebanyak 81 jiwa masih berada  di posko pengungsi. Mereka ada 23 kepala keluarga," kata Indiri, 18 Oktober 2019, seperti dilansir CNNIndonesia.

"Ada 21 kepala keluarga dengan 85 jiwa yang memilih mengungsi di tempat keluarga," katanya.

Lebih lanjut Indiri mengatakan mereka yang rumahnya tidak terbakar 80 persen sudah kembali kerumah.?


Ia mengatakan warga di sekitar kejadian banyak yang mengungsi karena takut terkena dampak kerusuhan.

"Apalagi banyak isu-isu yang tidak jelas kebenarannya," tambahnya.

"Saat kejadian kerusuhan ada yang mengungsi ke tempat keluarga dan bahkan ada 20 orang yang sempat mengungsi di kapal klotok," ujar Indiri.

Kepala Sub Bidang Kedaruratan (BPBD) Penajam Paser Utara Samudri mengatakan kerugian material ada 105 rumah yang terbakar, satu gedung Madrasah Ibtidaiyah, sebuah mobil Avanza,  dua mobil pick up, dan empat sepeda motor. 

 

"Terdapat 10 kios dan satu loket pembayaran pelabuhan kapal klotok juga terbakar," ujar Samudri.

"Saat ini pemerintah kabupaten sedang menghitung berapa kerugian material akibat peristiwa kemarin," pungkas Samudri. 

R1 Hee.