Rusuh massa yang membakar bangunan di sekitar Pelabuhan Penajam Paser Utara, Rabu.
RIAU1.COM - Rusuh aksi massa di sekitar Pelabuhan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, membuat sejumlah bangunan terbakar dan satu orang meninggal dunia.
Penajam Paser Utara merupakan calon ibu kota negara yang baru. Untuk itu, warga diimbau agar tenang dan mempercayakan kepada Aparat Kepolisian.
Kapolda Kaltim Inspektur Jenderal Polisi Priyo Widyanto mengimbau masyarakat untuk tenang dan percaya hukum, serta tidak menyebarluaskan gambar atau video yang dapat memperkeruh suasana di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Himbauan ini berkenaan dengan unjuk rasa sekelompok orang di Pelabuhan Feri Penajam pada hari Rabu siang.
Unjuk rasa ini menuntut diberlakukannya denda adat atas penikaman di perkelahian kelompok pemuda pada 9 Oktober lalu.
"Mohon juga percayakan proses penanganan masalah ini kepada kami penegak hukum," sambung Kapolda Priyo, seperti dilansir CNN Indonesia, Kamis, 17 Oktober 2019.
Pelaku penikaman sendiri sudah diamankan di Polres PPU.
"Kami juga berhasil memulihkan barang bukti yang digunakan untuk menusuk korban," jelas Kapolres Sabil. Polisi juga menyelamatkan tiga rekannya.?
Kapolda Priyo melanjutkan himbauannya dengan meminta masyarakat Penajam khusus agar tenang dan sama-sama mengamankan keamanan dan ketertiban.
"Dan tidak melakukan upaya-upaya di luar pengadilan, atau bahkan menentang hukum," tegas Kapolda.
Sebelumnya, kelompok pengunjuk rasa di Pelabuhan Feri mengalami kerusakan loket penjualan tiket klotok dan speedboat, yang berujung pada penghentian operasional pelabuhan.
Hal tersebut membuat Kapolres PPU AKBP Sabil Umar, bahkan juga Kapolres Paser AKBP Roy Satya Putra turun langsung dapat menemukan pengunjuk rasa. Mereka menawarkan pendapat di Kantor Pemkab PPU, namun para pengunjuk rasa tidak setuju.
Pada pukul 15.30, jumlah para pengunjuk rasa terus bertambah dan mulai melakukan aksi pembakaran. Tiket loket yang sudah dirusak tadi dibakar.
"Pada pukul 17.15 Wita Kapolda Kaltim tiba di lokasi dan langsung melakukan komando untuk mengendalikan percakapan," tutur Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana. Pada pukul 19.00 sudah terkendali dan para pengunjuk rasa pun bubar.
R1 Hee.