Massa buruh, petani, nelayan, bergabung dengan ribuan mahasiswa lainnya di depan Gedung DPR RI, Senin siang.
RIAU1.COM - Ribuan Massa buruh dan petani , nelayan, berkumpul di Jalan Gatot Subroto, tepatnya di depan pintu 7 Jakarta Convention Center (JCC), Senin (30/9).
Mereka bersama-sama, bergabung dengan ribuan mahasiswa lainnya se Jabodetabek, bergerak menggelar aksi di depan Gedung DPR.
Juru bicara Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) Nining Elitos mengatakan ada sejumlah tuntutan yang ingin disampaikan.
Yang utama adalah penolakan terhadap sejumlah rancangan undang-undang (RUU) kontroversial dan UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sudah disahkan.
"Kami semua hadir di sini meminta RUU kontroversial itu bukan cuma ditunda, tapi tolak Revisi UU KPK," kata Nining di lokasi.
Ia mengklaim bakal ada ada ribuan buruh dari berbagai organisasi yang akan bergabung dengan ribuan massa mahasiswa. ?
Menurut dia lagi aksi juga sekaligus untuk mengawal paripurna DPR yang berlangsung hari ini.
"Kami mengawal paripurna agar tidak mengesahkan UU kontoversial," katanya.
Pantauan CNNIndonesia.com, Senin, siang, perwakilan massa aksi sedang bernegosiasi dengan kepolisian, sebab jalan menuju depan Gedung DPR di Gatot Subroto ditutup.
Ada tiga lapis pembatas yang dibuat, pertama di bawah fly over menggunakan pembatas plastik. Lalu ada dua lapis lagi di depan rumah makan Pulau Dua yang terdiri dari pembatas beton dan kawat berduri.
"Kami akan negosiasi dengan polisi karena ini adalah aksi damai dari kami," kata Nining.
Sementara itu ratusan polisi juga tampak berjaga di beberapa titik sebagai akses menuju Gedung DPR.
Aparat terlihat berjaga di jembatan penyeberangan di depan gedung DPR, ruas jalan setelah DPR mengarah Slipi, Jakarta Barat, hingga ruas jalan di sekitar Stasiun Palmerah.
R1 Hee.