Irjen Firli Akui Ikut Pertemuan dengan Wakabareskrim Antam Novambar dan Megawati

Irjen Firli Akui Ikut Pertemuan dengan Wakabareskrim Antam Novambar dan Megawati

12 September 2019
Calon Pimpinan KP Irjen Firli Bahuri menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR RI. Foto: Kumparan.co.

Calon Pimpinan KP Irjen Firli Bahuri menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR RI. Foto: Kumparan.co.

RIAU1.COM -Irjen Firli Bahuri menegaskan pertemuannya dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak ada hubungannya dengan pencalonannya sebagai capim KPK. Saat itu, Firli juga bertemu dengan Wakabareskrim Antam Novambar.

"Saya ketemu Pak Antam betul, di saat itu juga ada Ibu Megawati. Ndak (ada hubungannya dengan pencalonan). Saya tidak ingin bicara itu, yang pasti saya daftar pimpinan KPK murni karena keinginan pribadi. Saya tidak dipaksa oleh orang lain," tegas Firli dikutip dari Kumparan.com, Kamis (12/9/2019).

Saat itu, ia diajak untuk membahas penanganan sebuah kasus. Perkara itu tidak ada kaitannya dengan kasus yang ditangani KPK.

"Saya diajak Wakabareskrim (Antam) membicarakan koordinasi penanganan perkara dan makan malam. Kan penanganan perkara ada koordinasi supervisi, itu kan. Jadi tidak ada kaitan perkara yang ditangani KPK, tidak ada," kata dia.

Pertemuan tersebut sempat ditanyakan dalam fit and proper test. Dalam tes itu, Firli mengakui ada pertemuan antara dirinya dengan Antam dan Megawati. Menurutnya, saat itu Megawati hadir sebagai individu dan tidak mewakili partainya.

Firli juga bercerita, ia dikenal dekat dengan almarhum suami Megawati, Taufiq Kiemas. Namun, menurutnya, hal itu tidak mempengaruhi pencalonannya sama sekali.

"Karena almarhum suami beliau selalu intens dengan saya sejak saya pangkat letnan satu. Saya kira apa yang saya sampaikan sudah saya clear," pungkas Firli saat fit and proper test.

Tudingan tersebut juga sempat dilontarkan oleh KPK dalam konferensi pers-nya, Rabu (11/9/2019). KPK menduga, ada 4 pertemuan Firli yang melanggar etik berat.

"Pada 1 November 2018 malam hari, di sebuah hotel di Jakarta, yaitu: Saudara F bertemu dengan seseorang pimpinan partai politik," ujar penasihat KPK, Mohammad Tsani Annafari, dalam konferensi pers di kantornya.