
Ilustrasi
RIAU1.COM - Pasca kerusuhan dalam aksi yang terjadi di Papua beberapa waktu lalu, memberi dampak negatif bagi kehidupan masyarakat di daerah ujung timur Indonesia itu, termasuk psikologis anak-anak setempat.
Menyikapi hal itu, Kementerian Sosial (Kemensos) RI segera mengirimkan petugas Layanan Dukungan Psikososial (LDP) ke Papua untuk menindaklanjuti dampak konflik yang terjadi beberapa waktu lalu di daerah tersebut.
"Petugas LDP memiliki tugas memulihkan keluarga atau komunitas yang mengalami penderitaan," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI, Harry Hikmat dilansir Tempo.co, Kamis 5 September 2019.
Berbagai upaya yang dilakukan yaitu konseling, trauma healing serta memberikan kegiatan kepada anak-anak agar tidak terlalu terpengaruh pada situasi konflik beberapa waktu lalu.
Anak-anak di Papua harus kembali ceria dan mulai masuk ke sekolah seperti biasa tanpa ada rasa cemas yang berlebihan. Hal tersebut sudah banyak dilakukan petugas di antaranya konflik Buton, Sulawesi Tenggara, ujarnya. "Setelah itu tentu perlu ada rekonsiliasi terhadap kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan berbeda," imbuhnya.
Perlu digarisbawahi, kata dia, persoalan di Papua bukan hanya sekadar konflik horizontal tetapi lebih jauh lagi sudah mengarah pada faktor dimensi politik sehingga mendorong terjadinya kericuhan.
"Ada gerakan-gerakan yang menginginkan Papua merdeka dan kelompok bersenjata yang terus menerus melakukan berbagai gangguan keamanan," sebutnya.
Oleh karena itu, penyelesaian konflik di Papua membutuhkan keterlibatan banyak pihak dan perlu ada kebijakan konstruktif dalam menyelesaikannya.