Ilustrasi petani jengkol (Foto: Istimewa/Internet)
RIAU1.COM - Demi menjaga buah jengkol dalam beberapa hari ke depan, Petani jengkol Desa Maringgai, Lampung Timur rela menginap di ladang.
Dikutip dari republika.co.id, Rabu, 31 Juli 2019, upaya ini untuk mengantisipasi kerugian akibat kehilangan hasil kebunnya.
Bahkan para petani jengkol disana takut meninggalkan ladangnya terutama saat malam maupun pagi hari. Kekhawatiran itu muncul karena banyaknya buah jengkol siap panen habis dimakan oleh kelelawar atau malah dipanen oleh pencuri.
"Saya dan sejumlah petani jengkol rela menginap di ladang saat musim seperti ini karena takut jengkol yang sudah masak hilang," kata salah satu petani jengkol, Ayu.
Namun bila harga jengkol jauh lebih tinggi lagi dari pada saat ini, akan lebih banyak lagi petani jengkol yang menginap di ladang, bahkan turut membawa keluarga.
Mereka akan membawa kasur, lampu untuk menjaga pohon jengkol yang terdiri dari 15 hingga 25 batang saja. Saat ini, harga jengkol berbeda-beda tiap ladangnya. Untuk harga normal berada di angka Rp25 ribu per kilogramnya.