Cikal Bakal Ojek, Dari Desa Tumbuh Pesat Di Kota

Cikal Bakal Ojek, Dari Desa Tumbuh Pesat Di Kota

21 Juli 2019
Ojek sepeda wisata di Yogyakarta (Foto: Zar/Riau1.com)

Ojek sepeda wisata di Yogyakarta (Foto: Zar/Riau1.com)

RIAU1.COM - Perkembangan ojek dari masa ke masa sangat menarik untuk disimak. Awal mulanya transportasi ini berkembang dari ojek sepeda. Kendaraan ini tumbuh sejak tahun 1969 di pedesaan Jawa Tengah.

Dikutip dari historia.com, Minggu, 21 Juli 2019, awalnya melihat kondisi jalan desa rusak parah yang tak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat, sekelompok orang menawarkan ojek sepeda kepada penduduk desa. 

Sepeda yang digunakan saat itu adalah sepeda-sepeda dengan jenis sebelum Perang Dunia ke-II.

Sementara di Jakarta, ojek sepeda muncul pada 1970 di Pelabuhan Tanjung Priok. Kendaraan ini lahir karena larangan penggunaan bemo, becak yang masuk ke Pelabuhan.

Kemudian menyebar ke Ancol, Kota, dan Harmoni. Jumlah pengojek sepeda hampir 500 orang. Warga kota mengandalkan ojek sepeda untuk jarak tempuh dekat dalam waktu cepat dengan ongkos lebih murah.

Pesatnya perkembangan zaman penduduk desa yang ada di Jawa Tengah berbenah dengan berinovasi. Mereka beralih menggunakan sepeda motor untuk mengojek. Seluruh motornya buatan Jepang bermesin 90cc.

Kemudian aksi ini diikuti oleh seorang cukong di Jakarta yang membeli 20 unit sepeda motor sejenis.

Dia membuat usaha ojek motor di Ancol pada Juli 1974. Karena sarana transportasi baru dan penumpangnya cukup banyak. Masyarakat sekaligus tamasya keliling Ancol dengan ojek motor. Kemudian transportasi jenis ini diikuti oleh wilayah lainnya di Indonesia.