Menteri Agama Lukman Hakim. Foto: Kumparan.com.
RIAU1.COM -Penentuan 1 Ramadhan dan 1 Syawal di tiap tahunnya kerap kali berbeda antara pemerintah dan ormas Islam lainnya. Untuk mengatasi hal tersebut, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berencana menyatukan kalender hijriah.
Dalam penyatuan tersebut, Kemenag akan menggandeng MUI, ormas-ormas Islam, maupun para pakar.
"Di bulan Ramadhan 2 minggu lalu, saya berkunjung ke MUI untuk bagaimana setelah Ramadhan kita bisa mengadakan pertemuan intensif dalam rangka penyatuan kalender hijriah," kata Lukman dikutip dari Kumparan.com, Senin (3/6/2019).
Jadi, MUI dalam waktu yang tidak terlalu lama akan mengadakan forum kajian ilmiah yang dihadiri oleh sejumlah para pakar astronomi melakukan pertemuan intensif. Kemudian, pertemuan itu diperluas seluruh wakil dari ormas-ormas Islam.
Apabila nanti penyatuan kalender hijriah tersebut sudah tuntas, penentuan Ramadhan, Syawal, hingga Zulhijah antar umat Islam bisa serentak.
"Memiliki kalender hijriah yang bisa disepakati bersama untuk menetapkan setiap kali kita memerlukan kesepakatan bersama," jelasnya.
Diketahui untuk tahun ini baik pemerintah, PBNU hingga Muhammadiyah serentak merayakan Hari Raya Idul Fitri pada tanggal 5 Juni 2019. Meski demikian, ada beberapa kelompok atau organisasi masyarakat Islam di Indonesia sudah merayakan Idul Fitri terlebih dahulu.