
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin saat berada di ruang VVIP Bandara SSK II Pekanbaru (Foto: Zar/Riau1.com)
RIAU1.COM -Kementerian Agama (Kemenag) RI akan memilih hari ini, Senin, 3 Juni 2019 sore untuk menentukan jatuhnya Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal.
Dikutip dari Antara bahwa dalam menentukan jatuhnya Hari Raya, Kemenang akan menggelar sidang isbat sebelum waktu salat Magrib berlangsung di kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat.
Pendahuluannya, sidang diawali dengan paparan secara terbuka mengenai posisi bulan sabit baru (hilal) berdasarkan data astronomi (falak) oleh pakar astronomi.
Kemudian dilanjutkan dengan shalat Magrib dan melakukan sidang tertutup. Setelah itu, baru hasil sidang isbat dapat diumumkan dalam jumpa pers.
Dilansir dari kontan.co.id, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Agus Salim mengatakan Kementerian Agama telah menyebar para pemantau hilal di 105 titik di Nusantara.
"Kami telah menyebar para pemantau hilal di 105 titik di Indonesia,"terangnya.
Dalam menetapkan jatuhnya Lebaran Idul Fitri, mereka memadukan dua metode yaitu melalui perhitungan astronomi (hisab) untuk menentukan posisi pasti hilal dan dikonfirmasi dengan melihat hilal secara langsung (rukyat).
Apabila bulan baru terlihat oleh perukyat beberapa saat setelah Maghrib tiba (qobla ghurub), maka pada sore ini ditetapkan sudah memasuki 1 Syawal.
Yang artinya, masyarakat Indonesia akan merayakan Lebaran pada Selasa, 4 Juni 2019 atau puasa akan berlangsung selama 29 hari versi pemerintah.
Namun, jika hilal tidak disaksikan oleh para perukyat. Alhasil pada Senin sore ditetapkan sebagai malam 30 Ramadan.
Artinya 1 Syawal jatuh pada Rabu, 5 Juni 2019 atau pada Senin sore masyarakat masih melanjutkan ibadah puasa dan salat tarawih.
Dilanjutkan keesokan harinya Muslim di Indonesia masih tetap berpuasa. Artinya puasa tahun 2019 ini berjumlah 30 hari versi pemerintah.