Kapal Kargo Siluman Korea Utara yang Ditangkap TNI AL Disita Amerika Serikat

Kapal Kargo Siluman Korea Utara yang Ditangkap TNI AL Disita Amerika Serikat

10 Mei 2019
Kapal kargo Korut Wise Honest. Foto: Dokumen Departemen Kehakiman AS.

Kapal kargo Korut Wise Honest. Foto: Dokumen Departemen Kehakiman AS.

RIAU1.COM -Amerika Serikat (AS) menyita kapal kargo Korea Utara yang sebelumnya ditahan di Indonesia. Penyitaan ini dilakukan menyusul uji tembak rudal oleh Korut pada Kamis (9/5/2019).

Diberitakan AFP, penyitaan dilakukan oleh Kementerian Kehakiman AS atas tuduhan pelanggaran sanksi oleh Korut. AS menuding, kapal kargo M/V Wise Honest itu digunakan untuk mengekspor batu bara dan mengimpor alat berat. Apalagi, transaksi yang digunakan dolar AS untuk pembayarannya, yang semuanya adalah bentuk pelanggaran sanksi.

"Kami mengetahui skema Korut untuk mengekspor berton-ton batu bara high-grade ke pembeli asing dengan mengungkapkan asal kapal ini, Wise Honest," kata jaksa AS Geoffrey Berman.

Penyitaan dilakukan untuk mematikan kemampuan Korut dalam menghindari sanksi. Ini adalah kali pertama AS mampu menyita kapal Korut. Sebelumnya Korut selalu berhasil lolos dengan menggunakan bendera lain atau mematikan alat pelacak di kapal mereka.

Kapal berbobot 17 ribu ton buatan tahun 1989 itu ditangkap TNI AL pada April 2019. Kapal tersebut bermuatan 26.500 metrik ton batu bara senilai USD 3 juta atau lebih dari Rp43 miliar.

Kapal berawakkan warga Korut itu ditangkap karena diduga melanggar perizinan. Kru kapal tidak mampu menunjukkan sertifikat dan dianggap tidak memenuhi persyaratan barang khusus dan berbahaya.

Wise Honest tercatat dioperasikan oleh dua negara, yaitu Korut dan Sierra Leone. Saat ditangkap, kapal itu memajang bendera Sierra Leone. Sejak Agustus 2017, Wise Honest tidak pernah menyalakan transponder atau pelacak lokasi.

Loading...

Perintah penyitaan Wise Honest telah dikeluarkan oleh AS sejak Juli 2018. Saat ini, kapal tersebut tengah dibawa ke perairan Amerika.

Penyitaan dieksekusi tidak lama setelah Korut melakukan uji tembak rudal yang disaksikan Kim Jong-un. Hubungan AS dan Korut kembali tegang setelah pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un di Hanoi 2018 gagal menghasilkan kesepakatan.

Trump menolak permintaan Kim untuk mencabut seluruh sanksi Korut. Sanksi dan embargo selama ini menjadi senjata AS untuk menekan Korut agar menghentikan program nuklir dan rudal jarak jauh mereka.

Hingga saat ini, Korut dan Korea Selatan yang dibekingi AS masih dalam status berperang setelah Perang Korea berakhir dengan gencatan senjata pada 1953.