Tenaga Penyuluh Pertanian, Tenaga Pendidikan, dan Kesehatan Banyak Dibutuhkan Pemerintah

Tenaga Penyuluh Pertanian, Tenaga Pendidikan, dan Kesehatan Banyak Dibutuhkan Pemerintah

4 Februari 2019
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin. Foto: Dokumen Humas MenPANRB.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin. Foto: Dokumen Humas MenPANRB.

RIAU1.COM -Mereka yang telah mengabdi sebagai tenaga honorer tak perlu risau atau merasa tak mendapat perhatian pemerintah. Pasalnya, perekrutan tenaga honorer penyuluh pertanian akan dilaksanakan bersamaan dengan penerimaan tenaga honorer dari bidang pendidikan dan bidang kesehatan.

"Kami akan memulai proses penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) penyuluh pertanian mulai 8 Februari 2019," kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) Syafruddin dikutip dari Antara, Minggu (3/2/2019).

Selain penyuluh pertanian, tahap awal penerimaan PPPK diarahkan juga untuk menyerap tenaga honorer bidang pendidikan dan kesehatan.

"Tiga sektor tersebut merupakan bidang yang tenaganya banyak dibutuhkan oleh pemerintah," sebut Syafruddin.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo bertemu Tenaga Pegawai Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (TPHL-TBPP) di GOR Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/2/2019).

Pada kesempatan tersebut, para tenaga honorer penyuluh pertanian mempertanyakan status pengangkatan mereka sebagai pegawai negeri. Presiden Joko Widodo berharap posisi penerimaan pegawai dapat diisi tenaga honorer penyuluh pertanian yang sudah memiliki pengalaman bertahun-tahun. Karena, mengangkat tenaga penyuluh pertanian yang sudah berpengalaman jauh lebih baik.