Seorang Danramil Mengamuk di RS Tentara, Ini Klarifikasi Kodam I Bukit Barisan

27 Januari 2019
Ilustrasi Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI M Sabrar Fadhilah melepas pasukannya bertugas ke perbatasan Papua beberapa bulan lalu.

Ilustrasi Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI M Sabrar Fadhilah melepas pasukannya bertugas ke perbatasan Papua beberapa bulan lalu.

RIAU1.COM - Videonya beredar di Medsos. Seorang Danramil di Sumatera Utara, berpangkat kapten mengamuk di Rumah Sakit Tentara terkait pelayanan.

Sang kapten naik emosi karena pelayanan rumah sakit mengecewakannya. Namun soal kurangnya pelayanan itu dibantah oleh Kodam I Bukit Barisan. 

Seperti dikutip Riau1.com dari Antaranews.com, Minggu, 27 Januari 2019, Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) I/Bukit Barisan memastikan seluruh rumah sakit di bawah Komando Daerah Militer (Kodam) memberikan pelayanan maksimal kepada para prajurit, menyusul peredaran video yang menunjukkan seorang kapten mengamuk karena mendapat perlakuan tidak baik di Rumah Sakit Tentara.
 
"Apalagi, sampai sejauh ini seluruh Rumah Sakit di jajaran Kodam I Bukit Barisan telah berbenah untuk memberikan pelayanan terbaik," kata Kapendam I/Bukit Barisan Kolonel Inf Roy Hansen Sinaga kepada wartawan di Medan, Sabtu.

Ia mengemukakan hal itu menyusul peredaran video yang menunjukkan Komandan Koramil 10 Balimbingan/Kodim 0207/Simalungun Kapten Inf Leo Sianturi marah karena mendapat perlakuan tidak baik saat menggunakan pelayanan Rumah Sakit Tentara di Jalan Gunung Simanuk-manuk, Pematang Siantar, Provinsi Sumatera Utara.

Kapendam mengatakan rumah sakit tentara akan memberikan pelayanan terbaik kepada semua prajurit yang mengakses layanannya.

"Jangankan Beliau (Kapten Leo), seluruh prajurit kita layani maksimal," kata Kolonel Inf Roy.

Ia menyebut sikap emosional Kapten Leo dipicu oleh kesalahpahaman dengan pegawai rumah sakit, menuturkan bahwa kemungkinan sang kapten marah karena sedang dalam keadaan sensitif saat ditanya mengenai siapa yang akan mendampingi untuk mengambil makanan dan menjaganya selama dirawat.
 
"Jadi ini hanya salah paham saja. Beliau mungkin lagi naik darah tingginya," kata mantan Dandim 0203/Langkat itu.

Roy menyatakan Kodam I/BB tak akan memberikan sanksi terkait kejadian tersebut, hanya berusaha meluruskan informasi mengenai peristiwanya.

"Saya berharap peristiwa seperti ini jangan sampai terulang kembali. Soal kesalahpahaman pelayanan kesehatan prajurit di rumah sakit di jajaran Kodam I/BB tentunya bisa diselesaikan secara baik-baik," katanya.

R1/Hee