Pegawai dan WBP Lapas Selatpanjang Di-Rapid Test
RIAU1.COM - Dalam rangka mencegah penyebaran virus Covid 19, seluruh pegawai dan puluhan warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Selatpanjang mengikuti Rapid Test. Test tersebut dilakukan di Aula Lapas Kelas II B Selatpanjang yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kab.Kep Meranti dan Kantor Keamanan Pelabuhan (KKP), Jumat (9/10/2020).
Kepala Lapas Kelas IIB Selatpanjang, Atmawijaya mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk mendeteksi secara dini sebaran virus Covid -19 di Lapas Selatpanjang.
"Saat ini memang kita belum tahu secara pasti bagaimana kondisi di Lapas Selatpanjang. Makanya kita lakukan test untuk mendeteksi virus itu, jika hasilnya keluar dan ada yang reaktif maka kita bisa tentukan bagaimana langkah selanjutnya" ujar Atma.
Atma juga mengatakan, selama ini pihaknya sudah melakukan pencegahan dengan memutus langsung mata rantai penyebaran Covid-19 dengan melakukan penitipan makanan melalui petugas yang artinya tidak ada lagi kontak langsung antar WBP dengan masyarakat luar.
"Untuk penitipan makanan pun kita lakukan pemeriksaan secara ketat. Karena yang kita khawatirkan disini adalah petugas yang berhadapan langsung dengan masyarakat saat menerima barang titipan dari luar. Untuk itu kita selalu berupaya menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, dan wajib memakai masker dan sarung tangan saat memeriksa barang titipan. Selain itu, setiap petugas dan tamu yang masuk kedalam lingkungan Lapas juga harus mencuci tangan dan melakukan pengecekan suhu badan" terangnya lagi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Kep. Meranti, Misri Hasanto mengatakan mengatakan pihaknya menyediakan alat rapid test sebanyak jumlah pegawai dan warga binaan yang dianggap berpotensi dan berisiko.
"WBP yang dianggap berisiko disini adalah mereka yang sering berinteraksi dengan pegawai atau WBP yang sering melakukan aktifitas di luar blok. Atau mereka yang merasa kurang enak badan atau sakit itu tergantung bagaimana kondisinya disini" ujar Misri.
Misri juga mengatakan kegiatan ini juga sebagai upaya pencegahan dan deteksi dini terhadap Virus Covid-19 di Lapas Selatpanjang.
"Kita lakukan ini karena seperti kita ketahui Lembaga Pemasyarakan dengan jumlah populasi yang ada tentu sangat berisiko. Setelah mengikuti tes hasilnya akan langsung keluar, dan kita bisa langsung tau. Kalau nantinya ada yang reaktif bisa langsung kita lakukan tindakan selanjutnya apakah swab test, isolasi mandiri atau dirujuk ke rumah sakit. Namun setelah dilakukan test alhamdulliah tidak ada yang reaktif" tutup Misri.