Hanya Ingin Cek-Up, Guru di Meranti Ini Terkejut Lahirkan Anak Perempuan Kembar Tiga

Hanya Ingin Cek-Up, Guru di Meranti Ini Terkejut Lahirkan Anak Perempuan Kembar Tiga

25 April 2019
Bayi Kembar Tiga dari Pasutri Muhammad Mahmud dan Nurlalili

Bayi Kembar Tiga dari Pasutri Muhammad Mahmud dan Nurlalili

RIAU1.COM - Seorang wanita asal Teluk Belitung, Kecamatan Merbau, Kepulauan Meranti, Nurlaili (30), melahirkan bayi perempuan kembar tiga di RSUD Kepulauan Meranti. Meskipun harus melalui operasi sesar, namun persalinan berjalan lancar.

Pasangan Muhamad Mahmud dan Nurlaili awalnya mengetahui bayinya hanya kembar dua. Namun dalam perkembangannya, diketahui terdapat tiga janin.

"Perasaan saya antara bahagia, khawatir, campur aduk. Sampai saya harus bersitegang dengan dokter seakan tidak percaya. Karena untuk kembar tiga saya belum ada persiapan sebelumnya," ujar Mahmud, Kamis (25/4/2019) siang.



Ketiga bayi lahir pada Senin, 22 April 2019 lalu. Bayi berjenis kelamin perempuan itu lahir pada pukul 08.00 WIB dan berlanjut dua bayi perempuan lainnya dengan jarak masing-masing 30 detik.

Dikatakan Mahmud, bayi kembar tiga ini merupakan anak ketiga keempat dan kelima. Dan diakuinya, memang di keluarga besarnta mempunyai riwayat anak kembar.

"Memang dari keluarga besar saya punya riwayat memiliki anak kembar. Dimana bapak dan bibi saya juga kembar," ujarnya lagi.

Saat ini bayi dalam kondisi sehat, dimana masing - masing bayi memiliki berat yang berbeda. Bayi pertama memiliki berat 1,6 Kg, bayi kedua seberat 1,4 Kg dan bayi ketiga memiliki berat 1,2 Kg.



Lebih lanjut diceritakan, pada awalnya pasangan yang menikah sejak tahun 2013 ini pergi ke RSUD hanya untuk mengecek ulang kondisi kehamilan. Namun saat dilakukan pengecekan kondisi sang ibu mengalami step dan pingsan. Untuk menyelamatkan nyawa sang ibu, dokter terpaksa mengambil tindakan operasi, saat itu usia kehamilan masih 7,5 bulan.

"Waktu itu saya dan istri hanya untuk mengecek ulang kondisi kehamilan di RSUD, namun ketika dilakukan pemeriksaan istri saya mengalami kejang- kejang dan pingsan. Melihat kondisi itu dokter langsung mengambil tindakan operasi untuk menyelamatkan nyawa istri saya, dan saat itu saya hanya bisa pasrah," ungkapnya.

Saat ini, Mahmud yang berprofesi sebagai buruh dan Nurlaili yang beroperasi sebagai guru ini belum memikirkan nama apa yang akan diberikan kepada ketiga putrinya.

Loading...