Regu pemadam terlihat tengah menjinakan api di dalam kawasas gambut, Kecamatan Rangsang, Kepulauan Meranti
RIAU1.COM -Meranti, Sebanyak lebih kurang 20 hektar lahan gambut terbakar di Kepulauan Meranti, tepatnya di Kecamatan Rangsang, Pulau Rangsang,Rabu (6/3). Lahan ini sendiri berjarak lebih kurang 4 km dari area kosesi PT Sumatera Riang Lestari (SRL), serta berlokasi pulau yang berdekatan dengan Negeri Jiran. Adapun lahan terbakar ini berlokasi di Dusun Mereng, Desa Tembun.
Menurut Kordinator Penganggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) PT SRL, Yunan Helmi, timnya sudah sejak beberapa hari belakangan berupaya memadamkan apir. Hal itu untuk meredam peluang kobaran api masuk ke perkampungan warga, serta area konsesi.
"Area terbakar ini ada di area kebun warga. Nah, kita berupaya agar tidak meluas ke perkampungan. Tim yang kita kerahkan 140 orang," ungkapnya kepad, dilokasi pemadaman, Rabu (6/3).
Kendati pemadaman telah berlangsung sekian hari, kata Helmi, hal tersebut bukan jaminan kobaran api dapat sepenuhnya dipadamkan. Sebab, selain karakter lahan berupa gambut dengan kedalaman 2 - 3 meter. Pasokan air turut menjadi kendala upaya pemadaman.
"Soal pasokan air juga menjadi masalah. Nah, kalau air pasang bisa optimal dilakukan pemadaman. Problemnya bila pasang surut, agak terkedala. Apalagi gambutnya sedalam rata - rata 3 meter," sebutnya.
Ada pun kebakaran lahan di area Kecamatan Ransang, sudah berlangsung lebih sepekan. Kebakaran di area ini termasuk yang cukup banyak mendapat perhatian regu pemadam, selain area Rupat, Kabupaten Bengkalis. Sementara itu letak geografis, Kabupaten Kepulauan Meranti yang berdekatan dengan Singapura dan Malaysia, dikhawatirkan dapat memperburuk kualitas udara di kedua Jiran itu.
Helmi menambahkan, pihaknya sudah mengoperasikan sejumlah alat berat untuk mendukung kerja regu pemadaman di area kurang lebih 20 hektare. Kendaraan berat berupa excavator ini dikerahkan untuk membuat embung (waduk).
"Kita bikin 12 waduk, tapi Rabu ini kita gesah 7 waduk. Ada alat excavator yang kita kerahkan di koridor jalan," tukasnya.
Sementara itu warga setempat, Andik Baso, mengutarakan gubuk yang digunakan untuk berkebun, hampir ikut dilalap si jago merah. Mujur bagi petani yang sudah sekian tahun menggarap Sagu tersebut, tim pemadaman dari PT SRL berhasil menjinakan api di sekitar rumah.
"Kalau rumah selamat, tapi kebun sagu kebakar. Tanaman, cuma beberapa sayur yang masih selamat," imbuhbya.
Kendati demikian, Andik mengatakan dia tidak berani tidur dirumah. Melainkan area kolong rumah yang terbuat dari kayu
" dinding rumah (gubuk) dari kayu, takutnya tebakar pas tidur malam. Kalau di kolong beralaskan tanah," tukasnya.
R1/Puri