Tradisi Melepas Burung Saat Imlek, Pedagang Panen Rezeki

7 Februari 2019
Tradisi Melepas Burung Saat Imlek, Pedagang Panen Rezeki

Tradisi Melepas Burung Saat Imlek, Pedagang Panen Rezeki

RIAU1.COM - Dalam perayaan Imlek, terdapat suatu tradisi menarik yakni ritual melepas burung. Banyaknya warga tionghoa yang melakukan ritual ini ternyata membawa keuntungan tersendiri bagi pedagang burung.

Ardi misalnya, pedagang burung pipit yang membuka lapak di depan Vihara Sejahtera Sakti ini menuturkan selama tiga hari perayaan Imlek, omset dagangannya sudah meningkat tiga kali lipat dari biasanya.



"Ini baru hari ketiga tapi sudah lumayan. Kemarin bawa burung pipit 1.000 ekor, ini dihari ketiga sudah habis hampir 600 ekor. Lumayan ramai juga yang beli disini" tuturnya.

Dijelaskan Ardi, burung pipit yang didatangkan dari Palembang ini dijual dengan harga bervarian. Ada yang Rp 5.000 per ekor atau per kandang.

"Harganya macam-macam, ada satu kurungan ini isi 7 harganya Rp 50 ribu, tapi kalau ada yang minta tambah kadang kita isi 10 ekor di kurungannya. Jadi satunya Rp 5.000" jelasnya.



Sementara itu, Deswin, pengurus Vihara Sejahtera Sakti menuturkan masyarakat yang berkunjung ke Vihara Sejahtera Bakti, kerap membeli burung dan melepaskannya kealam bebas sebagai simbol kebebasan.

"Kebanyakan masyarakat kita setelah sembahyang itu membeli burung lalu melepasnya hidup-hidup. Harapannya masing-masing. Biasanya itu sebagai simbol kebebasan. Karena burung juga bernyawa, sama seperti manusia, jadi mereka melepasnya supaya burung juga merasakan kebebasan seperti manusia" terangnya.