Terungkap 'Misteri' Tengkorak Manusia Berseragam Proyek yang Ditemukan di Perairan Meranti

Terungkap 'Misteri' Tengkorak Manusia Berseragam Proyek yang Ditemukan di Perairan Meranti

16 Januari 2019
Proses evakuasi jasad pekerja asal Singapura yang ditemukan di Perairan Meranti, kemarin

Proses evakuasi jasad pekerja asal Singapura yang ditemukan di Perairan Meranti, kemarin

RIAU1.COM -Polres Kepulauan Meranti, Riau berhasil menelusuri latar belakang dari jasad manusia yang ditemukan warga di perairan Desa Tanjung Pisang Kecamatan Tasik Putri Puyu, Meranti pada Selasa 15 Januari 2019 siang kemarin.

Usut punya usut, jasad yang sudah dalam kondisi tinggal kerangka ini ternyata karyawan dari sebuah perusahaan di Negara Singapura. Saat ditemukan, pakaiannya masih lengkap, mengenakan seragam kerja proyek.

Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Laode Proyek melalui Kasat Reskrimnya AKP Bambang Dewanto, Rabu 16 Januari 2019 siang menjelaskan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan perusahaan tersebut sebagai langkah lanjutan pasca penemuan mayat itu.

"Identitasnya sudah diketahui dan kita sudah Menghubungi perusahaannya di Singapura, ada juga kantornya di Jakarta. Mereka mengakui kalau itu karyawannya," terang mantan Kasat Reskrim Polres Kampar ini saat berbincang dengan Riau1.com.

"Untuk memastikan identitasnya, pihak perusahaan sedang ke Selatpanjang (Kabupaten Kepulauan Meranti) membawa kartu identitas dan paspor milik jasad tersebut," lanjut AKP Bambang.

Loading...

Dijelaskannya, mayat yang hanyut hingga ke perairan Meranti itu merupakan korban kecelakaan kerja. "Saat itu, kapal sedang loading di Singapura dan terjadi kecelakaan kerja. Sempat dilakukan pencarian namun jasad korban tidak ditemukan," lanjutnya.

Diduga, mayat itu hanyut hingga ke Selat Malaka sampai ke perairan Kabupaten Kepulauan Meranti, hingga akhirnya ditemukan warga setempat. "Untuk jenazahnya kini berada di RSUD Selatpanjang. Dia warga Singapura," pungkas Kasat Reskrim.

Diberitakan sebelumnya, jasad korban kecelakaan kerja di Singaoura itu ditemukan dalam kondisi sudah menjado tulang belulang, dan berseragam kerja proyek. Saat itu, nelayan menemukannya dalam kondisi terapung di tengah laut, lalu dievakuasi ke daratan.