
Peresmian Pabrik di Kuansing
RIAU1.COM - Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kuantan Singingi (Kuansing) dr. H. Fahdiansyah, SpOG menghadiri Commissioning Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Subur Berkah Lestari (SBL), di Desa Jalur Patah Kecamatan Sentajo Raya, Selasa (18/02).
Pj Sekda Kuansing, Fahdiansyah dalam sambutannya minta agar perusahaan dapat bersinergi dalam mendukung program pemerintah, sehingga ada kolaborasi antara perusahaan dengan pemerintah daerah.
"Pemkab Kuansing berkomitmen memberikan support dalam bentuk kemudahan perizinan, begitu juga dengan program-program pemerintah yang berkaitan dengan kewajiban perusahaan nantinya akan segera kita sampaikan,"kata Pj Sekda Kuansing.
Kemudian Pj Sekda berharap, putra-putri daerah yang saat ini sedang mendapatkan beasiswa ke Institut Pertanian Bogor (IPB) dapat diserap oleh perusahaan ini, bahkan tenaga profesional pun mestinya dapat diisi oleh warga Kuansing yang memiliki keahlian sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
"Beberapa tahun kedepan tenaga-tenaga ahli yang ada di perusahaan ini diharapkan juga dapat diduduki oleh anak-anak daerah yang sudah diberikan beasiswa oleh Pak Bupati. Kemudian kebun masyarakat yang selama ini menjual buah cukup jauh dan memakan biaya, kami berharap bisa diakomodir dengan dibukanya pabrik ini," ujar Fahdiansyah.
Sementara, Camat Sentajo Raya Hevi Heri Antoni juga berharap, PKS ini dapat memberikan dampak positif terhadap iklim perekonomian masyarakat di sekitar perusahaan.
"Atas nama Pemerintah Kecamatan, kami siap memberikan dukungan penuh atas kehadiran perusahaan yang mampu memberikan kehidupan bagi masyarakat. Harapannya, perusahaan ini dapat mempekerjakan tenaga lokal sesuai dengan komitmennya sebanyak 60 persen,"tutur dia.
Sebelumnya, pihak Manajemen PKS PT. SBL menyebutkan bahwa kapasitas produksi pabrik ini yaitu 45 ton/jam dan akan menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 60% dari total kebutuhan karyawan. Sisanya 40% adalah tenaga ahli profesional di bidangnya.
"Secepatnya besok kami sudah mulai untuk memproduksi buah yang sudah tersedia disini," ujarnya.*