GSSB Riau Berlanjut di Kabupaten Kuantan Singingi

GSSB Riau Berlanjut di Kabupaten Kuantan Singingi

11 September 2022
Wagubri, Edy Natar di GSSB Riau

Wagubri, Edy Natar di GSSB Riau

RIAU1.COM - Gerakan Salat Subuh Berjamaah (GSSB) Provinsi Riau berlanjut. Pada Ahad (11/09/2022), kegiatan dakwah itu dilaksanakan di Masjid Taqwa, Kelurahan Muara Lembu, Kabupaten Kuantan Singingi.

Program rutin yang dihadiri oleh Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Brigjen TNI (Purn) H Edy Natar Nasution, sudah dilaksanakan 71 kali pertemuan di sejumlah kabupaten/kota se-Provinsi Riau

Wagubri Edy Natar mengatakan, bahwa gerakan ini bertujuan sebagai dakwah untuk mengajak umat dalam membiasakan diri melakukan salat berjamaah. Menurutnya, karena itu merupakan bentuk kesetiaan umat Islam dalam mewujudkan rasa cinta kepada Allah SWT.

“Saya sering katakan ibadah salat apalagi berjamaah, terlebih itu salat subuh merupakan kesetian seorang mahluk dalam mengimplementasi cinta kepada Allah SWT. Maka, tidak ada alasan bagi kita untuk meninggalkannya,” katanya.

Dia juga menjelaskan, manusia masih bersyukur diberikan kenikmatan hidup. Karena, Rasulullah SAW bersabda bahwa usia manusia itu pada umumnya berkisar antara 60 sampai 70 tahun. 

Untuk itu, kata Wagubri Edy, manfaatkanlah sisa-sisa kehidupan ini seperti menuju ke masjid dan saling mengingatkan satu sama lain.

Manusia dan jin diciptakan Allah SWT bukan tanpa alasan. Hamba Allah memiliki tugas di dunia yakni untuk beribadah kepada-Nya. Dalam firman Allah SWT, surat Az Zariyat Ayat 56, tujuan Allah Menciptakan Jin dan Manusia disebutkan "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku".

Loading...

"Itulah hadirnya kita di dunia ini murni utamanya untuk beribadah. Artinya, kita manfaatkan lah kehidupan ini untuk memperbanyak ibadah seperti melangkahkan kaki ke masjid dan saling mengingatkan,” ucapnya. 

Ia menerangkan, kehadiran dia sebagai pemimpin daerah dalam memberikan dakwah kepada masyarakat merupakan pertanggungjawaban dirinya kepada sang pencipta. 

Dikatakan dia, menjadi seorang pemimpin itu nantinya akan dipertanyakan di akhirat. Manusia adalah pemimpin, oleh karena itulah, memimpin untuk keluarga sendiri pun pasti akan dipertanyakan pertanggungjawabannya.

“Nanti, di akhirat pasti saya ditanya pernah tidak mengajak umatmu dalam kearah kebaikan. Kalau kita sadari semua manusia ini juga pemimpin. Contohnya kita memimpin untuk keluarga sendiri, itu nanti pasti diminta pertanggungjawaban pernah tidak mengajak istri dan anak menjalankan perintah Allah SWT,” terangnya.*