Kadis Samsir Alam Perjelas Dampak Baik dan Buruk Media Sosial

10 November 2021
Ilustrasi/Net

Ilustrasi/Net

RIAU1.COM - Zoometing Literasi Digital dalam meningkatkan Wawasan Kebangsaan diikuti Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandiaan Kabupaten Kuantan Singingi Ir H Samsir Alam.

Pada kesempatan itu Kadis Samsir Alam mengatakan, agar bijak bersosial media. Kata dia, secara umum media sosial merupakan sarana atau wadah untuk melakukan pergaulan sosial secara online atau menggunakan internet. 

"Penggunanya dapat berinteraksi dengan pengguna lainnya yang tergabung dalam saluran yang sama. Interaksi tersebut dapat berupa kirim pesan, status, dokumentasi audio visual, menuangkan ide, mencari teman, mengedit gambar dan banyak hal lainnya," kata dia,

“Sosial media bisa berdampak positif dan juga bisa berdampak negatif bagi penggunanya jika tidak bijak bersosial media ini” tambah Kadis Kominfoss H Samsir Alam.

Adapun dampak positif bersosial media, ujar dia, yakni untuk menghimpun keluarga, saudara, kerabat yang tersebar, sebagai media penyebaran informasi, memperluas jaringan pertemanan.

"Situs jejaring sosial membuat kita menjadi lebih bersahabat, perhatian, dan empati, sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial, sebagai media promosi dalam bisnis. Dan dampak negatif bersosial media itu yakni, memicu terjadinya tindak kejahatan dunia maya, memicu tindak kejahatan sosial, banyak beredar berita profokatif yang menimbulkan, keresahan di masyarakat, gangguan psikologis dan kesehatan, pornografi dan judi online," paparnya.

Kadis Kominfoss juga menerangkan, Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau Undang Undang Nomor 11 tahun 2008 (UU ITE) adalah Undang-undang yang mengatur tentang informasi serta transaksi elektronik, atau teknologi informasi secara umum. 

"Undang-undang ini memiliki yurisdiksi yang berlaku untuk setiap orang yang melakukan perbuatan hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, baik yang berada di wilayah hukum Indonesia maupun di luar wilayah hukum Indonesia," tuturnya.*