Pengrajin Batik Kuansing Kewalahan Penuhi Pesanan, Ini Kata Ketua Dekranasda Wella Mayangsari
Bupati Kuansing Andi Putra kenakan batik Kuansing
RIAU1.COM - Pasca munculnya himbauan dan wacana penggunaan baju batik khas Kuansing, oleh Bupati Andi Putra SH MH di awal pemerintahannya beberapa bulan lalu, kini omset pengrajin batik Kuansing meningkat drastis.
Bahkan ada yang mencapai 10 kali lipat per hari, dibandingkan waktu sebelumnya. Hal itu di aminkan Surma Yanti, salah seorang pengrajin sekaligus pengusaha di Kecamatan Gunung Toar, Sabtu (11/09/2021).
Surma Yanti mengakui, batik dengan brandit Batik Nagori ini kini sudah mulai kelimpungan memenuhi tingginya pesanan dan permintaan pasar. "Bahkan untuk menyiasati tingginya permintaan konsumen, terpaksa menambah jumlah karyawan," kata Surma Yanti.
Hal serupa juga dirasakan pengrajin batik lainnya, baik di Kecamatan Gunung Toar maupun pembatik lainnya di Kecamatan Singingi. Hal itu juga di akui Camat Singingi, Deflides Gusni SP MSi.
"Alhamdulillah, sejak adanya arahan Pak Bupati, serta pembinaan berkelanjutan dari Dekranasda, TP PKK serta Instansi terkait, kini pengusaha Batik di Kebun Lado Kecamatan Singingi mulai merasakan dampaknya," kata Camat Deflides Gusni.
Sementara Ketua Dekranasda Kuansing, Wella Mayangsari mengaku bangga dan terharu, bahwa di tengah kesulitan ekonomi masyarakat akibat pandemi, juga muncul pergerakan ekonomi UMKM dari sektor kerajinan batik, "Alhamdulillah, kami ikut bangga," kata Wella Mayangsari yang juga Ketua TP PKK Kuansing.
"Mudah-mudahan ke depan akan terus kita kawal, baik ide-ide baru, pemasaran hingga penguatan modal untuk para pengrajin ini, tidak hanya batik, tapi juga sektor lainnya," tukas Wella Mayangsari.*