Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kuansing DR Indra Swandi, ST. M.Si/Zar
RIAU1.COM -Saat sekarang ini, Monumen atau Tugu pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau. Sangat perlu dilakukan perbaikan atau harus dibangun dengan yang lebih baik, agar memiliki nilai sejarah.
Sebab banyak sekali bangunan atau Tugu Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia, yang berada di setiap Kecamatan merupakan bangunan lama, dan itupun masih terlihat kecil.
Oleh karena itulah, Pada Tahun Anggaran 2021 ini, Pemkab Kuansing melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kuansing, akan membangun Tiga Tugu Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia ini di Tiga Kecamatan.
" Pada Tahun Ini, kita rencanakan akan membangun Tiga Tugu Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia yang berada di Kecamatan," Ungkap Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kuansing, DR. Indra Swandi ST, M.Si ketika dihubungi Riau24.Com, Rabu (31/3).
Dikatakannya, Kecamatan yang akan dibangun Tugu Pejuang Kemerdekaan tersebut berada di
1. Kecamatan Cerenti,
2. Kecamatan Pangean,
3. Kecamatan Singingi.
Sedangkan untuk pelaksanaan kegiatan pembangunannya berada di Dinas Teknis, dan bukan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan ini.
Ketika ditanya bagaimana dengan kegiatan lainnya, seperti Tradisi Mandi Balimau (Menyambut Bulan Suci Ramadhan), Festival Perahu Baghanduang (Memeriahkan Idul Fitri dan Festival Pacu Jalur (Event Nasional dan Event tingkat Rayon). Menurutnya, Ketiga Event tersebut memang telah ada dalam kalender wisata Kuansing, akan tetapi untuk pelaksanaannya diserahkan kepada Satgas Covid-19.
" Meskipun masyarakat menginginkan agar Event tersebut dapat digelar pada tahun ini, karena pada tahun lalu tidak dapat digelar karena masa Pandemi Covid-19. Tetapi untuk pelaksanaannya juga diserahkan kepada Satgas Covid-19," Ujarnya.
Meskipun demikian, Katanya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kuansing, saat ini sedang menunggu keputusan Satgas Covid-19. " Kalau Suratnya sudah kita sampaikan ke Satgas Covid-19, dan kita juga masih melihat bahwa saat ini masyarakat sangat susah untuk menerapkan Protokol Kesehatan," Tuturnya. (Zar)***