Bawaslu Minta ASN dan Kades Dilarang Berpolitik Praktis

Bawaslu Minta ASN dan Kades Dilarang Berpolitik Praktis

29 Juli 2020
Kapolres, Ketua Bawaslu, Komisioner KPU Kuansing saat melakukan kegiatan FGD/R24

Kapolres, Ketua Bawaslu, Komisioner KPU Kuansing saat melakukan kegiatan FGD/R24

RIAU1.COM -Kuansing - Mapolres Kuansing menggelar Forum Group Diskusi (FGD), dengan mengusung Thema " Wujudkan Pilkada Kuansing 2020 yang Sejuk, Damai, Aman dan Kondusif," bertempat di Gedung Serbaguna Polres Kuansing, Rabu (28/7).

Kegiatan FGD ini dihadiri Waka Polres, Ketua Bawaslu, Komisioner KPU, Para Kasat, Kabag, Kapolsek, Paur dan para wartawan, Tokoh masyarakat, Tokoh Adat, Alim Ulama, dan Forum Kades. Dan sebagai Nara Sumber dari KPU (Yenny Gusneli) dan Bawaslu ((Mardius Adi Saputra). 

Kegiatan ini sangat penting dalam rangka menumbuhkan kesadaran pentingnya menjaga sitkamtibmas yang aman dan kondusif selama penyelenggaraan Pilkada Kuansing, apalagi Pilkada Kuansing memiliki histori adanya tindakan anarkis pada tahun 2011 silam," Ungkap Kapolres Kuansing AKBP Hengky Poerwanto, S.Ik. MH

" Pilkada Kabupaten Kuansing yang Sejuk, Damai, Aman dan Kondusif harus dapat kita wujudkan, tentunya melalui semangat kebersamaan dari kita semua untuk mewujudkan hal tersebut," Tegasnya.

Untuk itu, Polri mengajak seluruh pihak agar bersama-sama memiliki kontribusi, demi terwujudnya tujuan kita semua, yakni Pilkada yang sejuk, damai, aman dan kondusif.

Pada kesempatan tersebut, Ketua KPU Kabupaten Kuansing diwakili Yenny Gusneli, menerangkan tentang pelaksanaan Pilkada dengan kondisi Pandemi Covid-19, banyak perubahan dan cara cara pelaksanaan pemilihan di TPS seperti Jaga jarak saat memasuki TPS, Mencuci Tangan, Memakai Masker dan memakai sarung tangan saat memasuki Bilik Suara  yang di sediakan oleh Petugas KPPS.

Selanjutnya Ketua Bawaslu Kuansing, Mardius Adi Saputra menerangkan bahwa Banwaslu RI bekerja sama dengan Polri dan Universitas. Telah menerangkan bahwa Kabupaten Kuansing menempati urutan pertama pada tingkat kerawanan komplik Pilkada di Riau, dari 12 Kabupaten/Kota.

Ditegaskannya, para Kepala Desa dan Perangkat Desa maupun ASN (Sekda, Kaban, Kadis, Kabid, Camat), supaya tidak secara terang terangan mendukung paslon. "Tentang Money Politik (Politik Uang), di minta kepada seluruh Tokoh adat, Agama dan Kepala Desa untuk selalu menjaganya, dan jangan sampai terjadi, dan jika ada segera laporkan ke Bawaslu, kami siap menerima laporan dari masyarakat tentang politik uang tersebut," Tegasnya.

Kegiatan FGD ini mendapat sambutan positif dari seluruh tokoh masyarakat, bahkan di sesi tanya jawab berbagai pertanyaan muncul dari Tokoh Masyarakat Kecamatan Benai, Iwan yang sangat mengapresiasi pelaksanaan kegiatan diskusi hari ini. Bahwa dirinya sangat mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini, dan kami saat puas apa yang di sampaikan oleh pemateri tentang Pilkada ini. Kami minta KPU dan Banwaslu, juga mengadakan acara seperti ini yang diadakan oleh Polres Kuansing. 

Sedangkan Tokoh Masyarakat Desa Seberang Taluk Hilir Kecamatan Kuantan Tengah, Salwadi menyampaikan bahwa mengapresiasi Tentang Kegiatan FGD yang dilaksanakan oleh Polres Kuansing, dan semoga apa yang diharapkan Pilkada Sejuk, Aman, Damai, dan Kondusif di Kabupaten Kuansing dapat terwujud. Aamiiin.

Kegiatan FGD ini akan terus kami laksanakan, ini sebagai bentuk komitmen kami dalam berupaya secara dini melalui kegiatan diskusi, sekaligus silaturahmi dengan berbagai elemen masyarakat, guna mencegah terjadinya gangguan kamtibmas selama penyelenggaraan Pilkada Kab. Kuansing ! Terang Kapolres. (ndi)