Perahu Baganduang, Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Dari Kuansing

Perahu Baganduang, Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Dari Kuansing

9 Februari 2020
Ilustrasi (Foto: Istimewa/internet)

Ilustrasi (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Tak hanya Pacu Jalur, Kabupaten Kuantan Singingi juga memiliki satu perhelatan akbar lainnya yaitu Perahu Baganduang lahir dari masyarakat Lubuk Jambi, Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuansing, Riau.

Tahukah bahwa Perahu Baganduang telah ditetapkan dalam Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia tahun 2017 dinukil dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Minggu, 9 Februari 2020.

Perahu Baganduang merupakan gabungan dari dua hingga tiga buah sampan panjang yang digandengkan menggunakan bambu telah ada sejak satu abad lalu. Dimana, proses pembuatan perahu baganduang sama dengan pembuatan perahu jalur, yaitu dengan memakai upacara Melayu.

Dipakai oleh raja sebagai sarana transportasi dan dipakai untuk mengantar air jeruk atau limau oleh menantu ke rumah mertua dalam tradisi menyambut Hari Raya Idul fitri.

Khusus untuk acara festival, Perahu Baganduang telah ada sejak tahun 1996 dilaksanakan sekali dalam setahun saat hari raya Idul Fitri.

Perahu-perahu ini kemudian dihias agar menarik. Hiasan-hiasan yang digunakan seperti bendera, daun kelapa, payung, kain panjang, buah labu, foto presiden dan wakil presiden, dan benda simbol adat lainnya.

Selama Festival berlangsung masyarakat disuguhi berbagai hiburan seperti Rarak Calempong, Panjek Pinang, dan kegiatan Potang Tolugh.