Sejarah Hari Ini: Berakhirnya Sepak Terjang 'Osama Bin Laden' Asia Tenggara, Hambali

11 Agustus 2020
Riduan Isamuddin alisa Hambali (foto: Istimewa/internet)

Riduan Isamuddin alisa Hambali (foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Pelarian buron kasus teror di Asia Tenggara, salah satunya adalah Bom Bali pada Oktober 2002, Riduan Isamuddin alisa Hambali resmi berakhir.

Tepat hari ini tahun 2003, kepala operasi kelompok Jemaah Islamiyah (JI) berkebangsaan Indonesia itu diciduk pasukan CIA dan Kepolisian Thailand dinukil dari liputan6.com, Selasa 11 Agustus 2020.

Saat ditangkap, ia tengah mengenakan jeans, kaos, topi baseball, dan kacamata saat berada di sebuah apartemen di Ayutthaya, sekitar 75 kilometer dari Bangkok, Thailand.

Setelah ditangkap, Hambali sempat ditahan di Yordania. Pada 6 September 2006, Presiden Amerika Serikat saat itu, George Bush mengatakan bahwa dia dalam penanganan CIA dan dikirim ke Teluk Guantanamo, Kuba.

Untuk diketahui, Hambali kecil lahir dalam sebuah keluarga besar yang sederhana.

Pada masa represi kekuasaan Presiden Soeharto pada dekade 1970-an dan 1980-an, Hambali pergi ke Malaysia pada tahun 1985, dalam usia 19 tahun bersama tokoh lain seperti Abubakar Baasyir.

Dari Malaysia, Hambali menuju Afganistan tahun 1988 sebagai pejuang Mujahidin melawan invasi Uni Sofyet.

Dua tahun kemudian, pada 1990 Hambali kembali ke Malaysia. Saat itulah dia diyakini mulai merekrut para pemuda muslim untuk kegiatan yang dia sebut sebagai jihad.

Pasca-runtuhnya kekuasaan Soeharto pada 1998, Hambali kembali ke Indonesia pada Oktober 2000. Di Tanah Air dia juga merekrut sejumlah relawan jihad. Teror pun terjadi.

Aksi pertama yang diduga dilakukan Hambali adalah pemboman malam Natal tahun 2000, sebanyak 18 orang tewas dalam serangkaian pemboman di sejumlah gereja.

Nama Hambali berulang disebut oleh para tersangka pemboman yang tertangkap. Mereka menyebut Hambali sebagai otak pengeboman.