Tragis, Pria Ini Kehilangan Burung Senilai Ratusan Juta di Penerbangan Garuda Indonesia

24 Desember 2019
 Tragis, Pria Ini Kehilangan Burung Senilai Ratusan Juta di Penerbangan Garuda Indonesia

Tragis, Pria Ini Kehilangan Burung Senilai Ratusan Juta di Penerbangan Garuda Indonesia

RIAU1.COM - Seorang penumpang pesawat berbendera nasional Garuda Indonesia, Rendy Lesmana, mengatakan ia kehilangan seekor burung senilai Rp 150 juta (US $ 10.718) dalam penerbangannya dari Jakarta ke Pontianak di Kalimantan Barat.

Burung itu, yang merupakan kacer (murai oriental-robin), telah ditempatkan di kandang yang diperiksa untuk penerbangannya menuju kampung halamannya setelah membawa burung itu untuk ikut serta dalam kompetisi berkicau di ibukota.

Rendy memiliki delapan burung yang dikurung di dalam enam sangkar burung yang terdiri dari dua burung murai oriental, tiga shama putih dan tiga burung cinta.

“Pesawat berangkat pukul 6:15 malam. Waktu Jakarta dan [setelah] mendarat pukul 8 malam. Waktu Pontianak, saya berjalan ke area pengambilan bagasi, ”kata Rendy, Kamis seperti dikutip kompas.com.

Ketika dia memeriksa kandang-kandang itu, Rendy menyadari bahwa kandang tempat magpie-robin oriental ditempatkan telah rusak dan kosong.

Dia menyesalkan kejadian itu dan mengatakan bahwa dia telah memenuhi semua persyaratan untuk membawa hewan hidup sesuai dengan prosedur maskapai. Rendy mengatakan bahwa dia bahkan telah membayar Rp 3,5 juta untuk layanan ini.

“Saya tidak ingin burung-burung menjadi stres karena mereka berkompetisi dalam kompetisi nasional. Itu sebabnya saya tidak mengangkut mereka menggunakan layanan kargo. Saya ingin mempertahankan stamina mereka, ”jelasnya.

Rendy melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia telah merawat dan melatih magpie-robin oriental yang sekarang hilang selama empat tahun sampai ia memenangkan sejumlah kompetisi berkicau.

Dia ingat bahwa seseorang pernah menawarkan untuk membeli burung itu seharga Rp 150 juta, tetapi Rendy menolak tawaran itu karena burung itu sangat berharga baginya. “Saya telah menderita kerugian yang lebih tidak penting dalam hal ini karena saya sangat mencintai burung itu.”

Rendy mengatakan dia berencana untuk segera kembali ke Jakarta dan melaporkan kepada polisi Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, serta dengan manajemen Garuda Indonesia.

Secara terpisah, manajer stasiun Garuda Indonesia di Bandara Internasional Supadio Pontianak, Isman Kamanjaya, mengkonfirmasi kejadian tersebut dan mengatakan polisi bandara telah mengatur mediasi antara maskapai dan Rendy.

"Mediasi tidak berakhir dengan kesepakatan," kata Isman kepada pers, "Rendy menolak untuk berdamai dan memutuskan untuk mengajukan laporan [dengan polisi]. Itu semuanya."

 

 

 

R1/DEVI