Polisi Kejar-Kejaran dengan Penyelundup Benih Lobster di Kebun Sawit Tembilahan Riau, Sempat Lepaskan Tembakan

17 Agustus 2019
Dirpolairud Polda Riau Kombes Badarudin bersama Kepala Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Pekanbaru Eko Sulystianto. Foto: Surya/Riau1.

Dirpolairud Polda Riau Kombes Badarudin bersama Kepala Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Pekanbaru Eko Sulystianto. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Polisi kejar-kejaran dengan penyelundup 95.340 benih lobster di perkebunan sawit, Desa Pulau Palas, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Sabtu (17/8/2019), sekitar pukul 03.00 WIB. Namun, para penyelundup ini berhasil melarikan di kegelapan hutan sawit.

Direktur Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Polda Riau Kombes Badarudin saat penyerahan 95.340 benih lobster petugas Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (SKIPM) Pekanbaru, Sabtu (17/8/2019), memaparkan kronologi penyitaan benih lobster ini. Berawal saat adanya informasi dari informan kepada petugas Satuan Polair Tembilahan. 

Disampaikan, penyelundup benih lobster akan bergerak dari Provinsi Jambi ke Tembilahan. Benih lobster itu akan dikirim ke Singapura.

"Saya berkoordinasi dengan Kapolres Tembilahan untuk melakukan pengintaian selama dua hari terhadap kendaraan yang akan masuk Tembilahan. Kami juga mengerahkan kapal untuk mengawasi perairan Tembilahan," ungkapnya.

Di darat, patroli dilakukan di beberapa titik sejak 16 Agustus. Dalam patroli itu, mobil Toyota Innova terlihat di area perkebunan sawit Desa Pulau Palas, sekitar pukul 03.00 WIB.

"Kami melakukan pengajaran terhadap beberapa orang pria yang sedang memindahkan barang dengan memberikan tembakan peringatan ke udara. Namun, para pelaku melarikan diri dan menghilang di kegelapan perkebunan sawit," jelas Badarudin.

Mobil yang ditinggal para penyelundup digeledah. Sebanyak 14 kotak styrofoam ditemukan berisi 420 kantong plastik.

"Kami mendapati 95.340 ekor benih lobster di dalam kantong plastik tersebut," sebut Badarudin.