Satriandi yang Tewas Baku Tembak di Pekanbaru Punya 7 Paspor hingga 31 Rekening Bank, Ternyata untuk...

24 Juli 2019
Barang bukti yang diduga milik Satriandi yang diamankan Polda Riau usai baku tembak. (Riau1.com)

Barang bukti yang diduga milik Satriandi yang diamankan Polda Riau usai baku tembak. (Riau1.com)

RIAU1.COM -Satriandi dan pengawalnya Ahmad Royan tewas dalam baku tembak dengan aparat Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Selasa 23 Juli 2019 pagi, disebuah perumahan di Jalan Sepakat RT/RW 03/03 Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.

Tewasnya Satriandi yang dikenal licin ini tentunya menjadi pembuktian Polda Riau, terhadap perang melawan peredaran gelap Narkotika. Pecatan polisi itu belakangan diketahui bukan sebatas pengedar Narkoba lokal biasa, melainkan sudah lintas negara.

Dugaan ini diperkuat dengan ditemukannya tujuh paspor, 31 rekening bank, delapan kartu ATM hingga beberapa lempeng pelat kendaraan palsu, setelah polisi mengakhirk baku tembak yang membuat Satriandi tewas di lokasi bersama pengawalnya Ahmad Royan.

"Jadi sudah lintas negara kejahatannya. Sangat dimungkinkan terjadi antar negara. Transfer dari beberapa bank, transfer dana. Kemudian punya 31 rekeneng bank," kata Kapolda Riau Irjen Widodo Eko Prihastopo saat memimpin jumpa pers, Selasa 23 Juli 2019 siang kemarin di Mapolda Riau.

"Ada delapan kartu ATM, transfer dana kemudian pelat nomor kendaraan palsu. Ini sangat dimungkinkan kegiatan dan mobilitas mereka tinggi, dengan identitas palsu menggunakan kendaraan," pertegas Irjen Widodo didampingi Direktur Reskrimum Kombes Hadi Poerwanto.

Besarnya bisnis Narkoba yang diduga dilakoni Satriandi juga kian menyeruak, setelah polisi menemukan senjata api laras panjang, beberapa pucuk pistol hingga ratusan peluru. Tidak cuma itu, disita pula granat aktif.

Kini petualangan Satriandi pun berakhir dengan timah panas kepolisian saat baku tembak kemarin. Dari pihak Polda Riau, satu orang personel Jatanras Bripka Lius terluka di lengan kanan akibat diterjang peluru yang dimuntahkan dari senjata milik Satriandi.