ilustrasi/net
RIAU1.COM - Menurut ketua DPRD Batam, Nuryanto, wacana impor ikan ke Batam, harus ditinjau ulang demi menyelamatkan nelayan.
Namun demikian, Nuryanto mendukung atas wacana tersebut bilamana urgensinya jelas.
"Kebijakan apapun itu pasti pro dan kontra. Maka sebelum itu, pasti ada kajian," kata dia, Rabu (22/2) seperti dimuat Batamnews.
Disperindag Batam, sebut dia, menjaga tingginya angka inflasi lewat kebijakan impor ikan itu.
Sementara, data dari tahun ke tahun BPS Batam bahwa inflasi dipicu oleh komoditas sayuran seperti cabai. Komoditas pangan hasil laut tak pernah menjadi pemicu kenaikan inflasi di Batam.
"Maka sejauh mana dasarnya sebelum impor tentu punya kajian. Apakah kekurangan ikan di Batam? Kalau kurang stok pasti harga mahal. Impor ini harus dikaji dasarnya apa. Pertimbangan kita misalnya ikan itu langka masuk akal. Kalau ikan stoknya banyak, ya, nggak mungkin," katanya.
Ia menekankan untuk Pemko Batam agar mengaji secara baik perihal tersebut. Jangan sampai kebijakan yang dibuat malah merugikan para nelayan.
"Seperti yang saya bilang tadi, kalau memang setoknya tak ada, tak masalah. Ini kalau ikan masih banyak ngapain lagi kita impor. Kalau ikan ini banyak, terus ditambah ikan lagi dari luar, banjir ikan daerah kita. Harganya pun nangi malah jatuh dan lebih murah. Harus arif dan bijak lah, mengambil kebijakan sesuai kebutuhan," tukasnya.*