Trans Batam/Net
RIAU1.COM - Layanan feeder atau transportasi pengumpan di seluruh halte Trans Batam dikatakan Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam, Salim belum diterapkan.
Layanan ini baru dioperasikan di titik yang ramai, seperti di Simpang Base Camp, Batuaji.
“Baru di titik ramai. Kita buat trayeknya dengan kajian, seperti di Simpang Base Camp ke Sagulung,” ujarnya akhir pekan ini seperti dimuat Batampos.
Layanan feeder merupakan kendaraan pendukung sistem transportasi publik. Feeder akan masuk ke gang-gang perumahan dan permukiman untuk menjemput penumpang dan mengantarkannya ke halte Trans Batam.
“Tapi untuk sekarang, feeder ini masih dilakukan angkot-angkot umum,” katanya.
Menurut Salim, layanan feeder ini juga belum beroperasi maksimal. Ia menilai angkutan-angkutan umum tersebut tersedia dengan kendaraan yang usianya tua.
“Sekarang feedernyanya yang ada saja. Karena permintaan dari angkot-angkot itu juga,” ungkapnya.
Salim mengaku untuk layanan Trans Batam sendiri saat ini juga belum maksimal. Sebab, armada masih terbatas, sehingga jadwal penantian bus terbilang cukup lama, yakni antara 30-60 menit.
“Rencananya, kita melakukan sewa layanan swasta. Pihak swasta menyiapkan bus, kita hanya bayar hitungan sewa. Tapi yang mengelola tarif tetap kita,” katanya.
Dalam penyewaan pihak swasta ini, Salim mengaku tetap menerapkan tarif yang dapat dijangkau masyarakat.
“Bus Trans Batam ini bukan hanya bisnis, tapi pelayananke masyarakat yang utama,” sebut dia.*